Hubungan antara kebiasaan belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar PKn di SMP Negeri 13 Malang / Lailatul Badriyah

Main Author: Badriyah, Lailatul
Other Authors: 1. NUR WAHYU ROCHMADI ; 2. SITI AWALIYAH
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , 2011
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=50732
Daftar Isi:
  • Kata Kunci: Kebiasaan Belajar, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar PKnSalah satu upaya peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan ini amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Prestasi belajar merupakan salah satu indikator untuk menentukan kualitas pendidikan. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang menggambarkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran, diantaranya ialah pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Di dalam proses belajar siswa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi proses belajar ialah kebiasaan belajar, kebiasaan belajar merupakan masalah intern dalam proses belajar siswa, untuk belajar dengan baik siswa harus mengatasi masalah tersebut. Faktor yang tak kalah pentingnya untuk dipahami ialah sarana dan prasarana pencapai tujuan belajar misalnya perlengkapan belajar, alat praktikum, buku teks pelajaran dan sebagainya. Kebiasaan belajar dan prasarana sarana belajar siswa memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar PKn siswa. Sebagaimana kita ketahui proses belajar yang dilakukan oleh siswa akan mempengaruhi hasil belajar atau prestasi belajar PKn siswa.Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kebiasaan belajar PKn siswa SMP Negeri 13 Malang; (2) mendeskripsikan fasilitas belajar PKn siswa SMP Negeri 13 Malang; (3) mendeskripsikan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 13 Malang; (4) menjelaskan hubungan antara kebiasaan belajar PKn siswa dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 13 Malang; (5) menjelaskan hubungan antara fasilitas belajar PKn siswa dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 13 Malang; (6) menjelaskan hubungan antara kebiasaan belajar dan fasilitas belajar PKn siswa dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 13 Malang.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Lokasi penelitian di SMP Negeri 13 Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 13 Malang kelas VII dan VIII Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 622 siswa, dengan sampel siswa sebanyak 62 (10%). Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 13 Malang dan dokumen. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan dokumentasi. Prosedur analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial (analisis korelasi).Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebiasaan belajar siswa SMP Negeri 13 Malang. Sebesar 13% atau 8 siswa memiliki kebiasaan belajar dalam kategori baik, sebesar 84% atau 52 siswa memiliki kebiasaan belajar dalam kategori cukup, sebesar 3% atau 2 siswa memiliki kebiasaan belajar dalam kategori kurang, dan 0% atau 0 siswa memiliki kebiasaan belajar dalam kategori sangat kurang; (2) Fasilitas belajar siswa SMP Negeri 13 Malang. Sebesar 79% atau 49 siswa memiliki fasilitas belajar dalam kategori baik, sebesar 21% atau 13 siswa memiliki fasilitas belajar dalam kategori cukup, sebesar 0% atau 0 siswa memiliki fasilitas belajar dalam kategori kurang, sebesar 0% atau 0 siswa memiliki fasilitas belajar dalam kategori sangat kurang; (3) Prestasi Belajar PKn Siswa SMP Negeri 13 Malang Tahun Pelajaran 2010/2011. Sebesar 1,61% atau 1 siswa memiliki prestasi belajar PKn yang baik, sebesar 91,93% atau 57 siswa memiliki prestasi belajar PKn yang cukup, sebesar 6,46% atau 4 siswa memiliki prestasi belajar yang kurang, dan 0% atau 0 siswa memiliki prestasi belajar yang sangat kurang; (4) Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan prestasi belajar PKn siswa, dengan korelasi sebesar 0,554 dengan taraf signifikan 0,003, besarnya probabilitas 0,003<0,05 sehingga dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan prestasi belajar PKn siswa; (5) Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar PKn siswa dengan korelasi sebesar 0,494 dan taraf signifikan 0,007, besarnya probabilitas 0,007<0,05 sehingga dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan signifikan antara fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar PKn siswa; dan (6) Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara kebiasaan belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar PKn siswa, dengan korelasi sebesar 0,556 dan taraf signifikan sebesar 0,007, besarnya probabilitas 0,007<0,05. Berdasarkan analisis uji F diketahui Fh > Ft (14,667 > 3,15) dengan besarnya probabilitas 0,003<0,05, sehingga dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar PKn siswa di SMP Negeri 13 Malang.Berdasarkan temuan penelitian di atas, saran yang diajukan adalah sebagai berikut; (1) sekolah dan guru PKn diharapkan dapat melatih dan memperhatikan kebiasaan belajar dan fasilitas belajar siswa yang cukup dan memadai dalam kegiatan belajar siswa; (2) siswa diharapkan mengetahui dan memahami serta menanamkannya dalam diri bagaimana tehnik-tehnik belajar yang tepat sehingga menjadi suatu kebiasaan belajar yang baik serta memperhatikan pemanfaatan fasilitas yang tepat dan memadai untuk menunjang belajar; (3) perlu diadakan penelitian tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi belajar belajar siswa yang dapat berpengaruh dalam hasil belajar siswa.