Penerapan pembelajaran kooperatif model two stay two stray untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN Bareng 5 Malang / Rica Indriani

Main Author: Indriani, Rica
Other Authors: 1. SRI SUGIHARTI ; 2. MURTININGSIH
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi S1 PGSD , 2011
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=48585
Daftar Isi:
  • Kata Kunci: model Two Stay Two Stray, Aktivitas siswa, hasil belajar, IPS SD.Berdasarkan hasil observasi awal diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Bareng 5 Malang pada pelajaran IPS sangat rendah, yakni dengan rata- rata kelas hanya 48,9 dan hanya 6 dari 22 siswa (27,3%) yang tuntas pada ulangan harian terakhir. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran IPS yang hanya menekankan pada ceramah dan hafalan. Apalagi dengan materi IPS yang sebagian besar uraian panjang sehingga semakin membuat siswa bosan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992), yaitu suatu model yang memberi kesempatan berbagi informasi antar kelompok dengan cara saling bertamu.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui penerapan model Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS, (2) mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan model Two Stay Two Stray, (3) mengetahui hasil belajar IPS siswa setelah penerapan model Two Stay Two Stray. Rancangan penelitian yang digunakan yakni penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan subjek 18 siswa kelas IV SDN Bareng 5 Malang. Materi pokok yang diterapkan yakni kemajuan teknologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Siklus PTK yang digunakan yaitu model siklus Kemmis dan Taggart (1990).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS dikelas IV SDN Bareng 5 Malang dapat berjalan baik dilihat dari peningkatan ketepatan pembelajaran sebesar 15,5% dari siklus I 77% menjadi 92,5% pada siklus II; (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS juga meningkat sebesar 11,4% dari 62% pada siklus I menjadi 73,4% pada siklus II; serta (3) hasil belajar IPS siswa meningkat setelah diajarkan dengan model Two Stay Two Stray yang dilihat dari jumlah siswa yang tuntas pada setiap siklus. Pada pretest jumlah siswa yang tuntas hanya 5 siswa atau 23% kemudian meningkat menjadi 50% pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi mencapai 77%.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Bareng 5 Malang. Oleh karena itu, model Two Stay Two Stray hendaknya dijadikan alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan mengorganisasi waktu, materi dan siswa dalam perencanaan yang matang. Pada penelitian ini, hasil belajar hanya ditekankan pada penilaian kognitif, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mencakup penilaian afektif dan psikomotor dengan menjadikan penelitian ini sebagai referensi guna lebih mengetahui efektifitas model Two Stay Two Stray.