Peningkatan keterampilan berbicara nahasa jawa ragam krama inggil dengan metode dialog pendek siswa kelas IV SDN Kepuharjo 01 Karangploso Malang / Evi Novitasari
Main Author: | Novitasasri, Evi |
---|---|
Other Authors: | 1. RUMIDJAN ; 2. M. THOHA |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi S1 PGSD
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=48245 |
Daftar Isi:
- Kata Kunci: Metode dialog pendek, keterampilan berbicara, Bahasa Jawa ragam krama inggilKetika seseorang berbicara dengan orang lain dalam Bahasa Jawa ragam krama inggil maka perlu diperhatikan adanya tatanan berbahasa Jawa yang benar, Untuk itu, diperlukan adanya bimbingan yang tepat sejak dini kepada siswa terhadap tatanan tersebut. Berkaitan dengan proses pembelajaran Bahasa Jawa ragam krama inggil, diperlukan adanya tenaga pendidik yang khusus menempuh fokus Bahasa Jawa sehingga dapat mengarahkan siswa agar mampu meningkatkan dan menyeimbangkan antara keterampilan reseptif dan keterampilan produktifnya ketika berbicara atau berkomunikasi dalam kehidupan sosial. Peneltian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui berjalannya proses pembelajaran Bahasa Jawa ragam krama inggil melalui metode dialog pendek siswa kelas IV di SD Negeri Kepuharjo 01 Karangploso Malang, (2) Meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Jawa ragam krama inggil melalui metode dialog pendek siswa kelas IV di SD Negeri Kepuharjo 01 Karangploso Malang.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui dua siklus dengan menggunakan metode pembelajaran dialog pendek. Instrumen penelitian ini ada dua macam, yakni instrumen tes yang berupa tes lisan keterampilan berbicara Bahasa Jawa ragam krama inggil siswa melalui metode dialog pendek dalam proses pembelajaran yang hasilnya dianalisis melalui data kuantitatif. Instrumen kedua adalah instrumen non tes, berupa lembar observasi siswa dan lembar observasi guru yang dianalisis melalui data kuantitatif. Berikutnya adalah panduan wawancara siswa dan panduan wawancara guru yang hasilnya dianalisis melalui data kualitatif. Istrumen ketiga dalam penelitian ini adalah instrumen pelengkap yang berupa dokumentasi gambar/foto dari hasil proses pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran dengan metode dialog pendek yang dilakukan dan diberikan kepada siswa dalam penelitian ini antara lain: Melengkapi teks dialog/percakapan menggunakan Bahasa Jawa ragam krama inggil yang benar. Membuat dialog/percakapan Bahasa Jawa ragam krama inggil dengan bahasa dan struktur kalimat yang dibangun sendiri oleh siswa. Berlatih menghafalkan dialog/percakapan dengan teman satu anggota kelompoknya. Hasil dialog yang sudah disusun siswa dan dihafalkan bersama teman satu kelompok tersebut kemudian diperagakan di depan kelas. Mengubah tatanan bahasa ngoko yang seharusnya menggunakan bahasa krama inggil dan begitu juga sebaliknya. Kegiatan yang terakhir adalah mengapresiasi dialog yang dilakukan oleh teman dari kelompok lain.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara Bahasa Jawa ragam krama inggil siswa meningkat setelah diberikan metode pembelajaran dialog pendek. Hal ini dapat dibuktikan ketika pada pada pra tindakan ketuntasan belajar siswa hanya 58,69 %. Sedangakan pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 80,43 %. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat lagi menjadi 95,65 %. Begitu juga dengan skor perolehan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I pertemuan I sebesar 43,75 %. Pada siklus I pertemuan II sebesar 62,5 %, sehingga peningkatan aktivitas siswa yang terjadi pada siklus I sebesar 18,75 %. Pada siklus II pertemuan I sebesar 75 %, dan pada siklus II pertemuan II sebesar 100 %, sehingga peningkatan aktivitas siswa yang terjadi pada siklus II sebesar 25 %. Hasil jawaban siswa melalui wawancara mulai dari siklus I sampai dengan siklus II juga menunjukkan bahwa siswa merasa senang dengan diberikannya metode dialog pendek pada pembelajaran Bahasa Jawa ragam krama inggil karena siswa merasa setelah diberikannya metode dialog pendek ini, pengetahuan dan pemahaman siswa tentang Bahasa Jawa ragam krama inggil menjadi meningkat. Dari hasil berbagai data di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode dialog pendek dapat meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Jawa ragam krama inggil siswa.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar guru dan pihak-pihak terkait hendaknya menyajikan materi dengan memilih metode yang tepat dan menarik minat siswa. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki siswa dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal