Implementasi pendekatan STM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Gampeng II Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk / Sudiro

Main Author: Sudiro
Other Authors: 1. HARTI KARTINI
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi S1 PJJ PGSD , 2010
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=45664
Daftar Isi:
  • Kata kunci: hasil belajar,IPA, pendekatan STM Berdasarkan hasil pengamatan di SDN Gampeng II Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk, dengan pendekatan pembelajaran konvensional yang selama ini diterapkan oleh seorang guru, hasil pembelajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara optimal, karena siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk mengembangkan minat, bakat, dan kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton dan tidak menggairahkan siswa untuk belajar lebih aktif lagi. Hal itu mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mengikuti dan melaksanakan proses belajar-mengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak dapat tercapai secara optimalPenerapan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) sebagai alternatif untuk mengatasi rendahnya mutu pendidikan nasional, sekaligus membuat pembelajaran IPA di SDN Gampeng II Ngluyu lebih inovatif. Pendekatan STM merupakan alternatif cara belajar aktif (CBSA) dan mengajar guru aktif (CMGA). Diharapkan siswa akan mendapat banyak manfaat baik hasil belajar utama (yang berinternalisasi secara manusiawi dan mantap) maupun hasil pengiring akademik sosial dan sikap pangertian. Di samping itu melalui pendekatan STM diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pengertian, pemahaman, dan daya nalar siswa semakin kreatif dan kritis analitik, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan STM, kesan mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang tidak menarik, membosankan bagi siswa ternyata dapat diatasi. Melalui pembelajaran dengan pendekatan STM pula, proses mata pelajaran IPA berlangsung dengan menyenangkan dan menantang. Jadi hal itu mendorong siswa untuk aktif dan kreatif. Dengan keaktifan siswa guru lebih mudah memberikan materi dan siswa menjadi lebih paham. Kemampuan siswa untuk merefleksikan hasil belajar ini dapat ditumbuhkan, sebab proses pembelajaran memungkinkan untuk itu. Siswa dapat mengukur sejauh mana penguasaan materi pelajaran dan penggunaannya untuk memecahkan masalah masyarakat dan negara. Dalam pembelajaran dengan pendekatan STM siswa melakukan penyajian karya dan terjun langsung mencari informasi atau data di lapangan, sehingga seperti yang dilihat di atas siswa dapat menyerap materi sebesar 90%. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar mata pelajaran IPA yang menggunakan pendekatan STM mampu memberdayakan siswa dalam merekonstruksi pengetahuan, sikap, dan keterampilan belajarnya. Melalui refleksi diri siswa dilatih untuk memiliki kemampuan bersikap kritis, peka, dan peduli terhadap persoalan lingkungan dalam rangka pembentukan warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, kreatif, dan berkarakter.