Isolasi dan pemanfaatan bakteri desulfurisasi indigen dari bak asam limbah cair industri penyamakan kulit untuk menurunkan kadar ion sulfida dalam limbah cair industri penyamakan kulit / Yuliatiningsih
Main Author: | Yuliatiningsih |
---|---|
Other Authors: | 1. FARIATI ; 2. UTAMI SRI HASTUTI |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negari Malang. Program Studi Kimia
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=40624 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKYuliatiningsih. 2009. Isolasi dan Pemanfaatan Bakteri Desulfurisasi Indigen dari Bak Asam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Untuk Menurunkan Kadar Ion Sulfida dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dra. Fariati, M.Sc., (II) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd. Kata kunci: Isolasi, Bakteri Desulfurisasi, Degradasi Ion SulfidaBahan baku dalam industri penyamakan kulit mengandung senyawa organik yang bisa terdegradasi menjadi senyawa sulfida dengan karakteristik bau tajam dan menyengat. Upaya penurunan senyawa sulfida telah dilakukan secara fisika, kimia dan biologi. Penelitian ini difokuskan pada pengolahan limbah senyawa sulfida secara biologi dengan menggunakan bakteri sebagai agen oksidator. Tujuan dilakukan penelitian ini ialah: 1) Mengetahui isolat bakteri desulfurisasi paling potensial yang dapat diisolasi dari bak asam limbah cair pabrik penyamakan kulit, 2) Mengetahui persentase degradasi ion sulfida dalam limbah cair oleh bakteri Bacillus cereus dengan menggunakan metode turbidimetri, 3) Mengetahui persentase degradasi ion sulfida dalam limbah cair oleh bakteri Bacillus cereus dengan menggunakan metode gravimetri.Penelitian ini bersifat percobaan laboratoris. Langkah-langkah penelitian meliputi : a) isolasi menggunakan medium NA dan karakterisasi bakteri limbah cair bak biologis dari proses pickling pabrik penyamakan kulit, b) penentuan bakteri desulfurisasi dengan medium selektif Thiobacillus Medium (ATCC Medium 125), c) penentuan bakteri desulfurisasi paling potensial menurunkan kadar ion sulfida, d) identifikasi bakteri desulfurisasi paling potensial menurunkan kadar ion sulfida, e) penentuan kurva pertumbuhan bakteri desulfurisasi paling potensial menurunkan kadar ion sulfida dari isolat murninya, f) penentuan kadar ion sulfida awal limbah cair setelah IPAL dalam reaksi dengan KMnO4 0,1 N secara turbidimetri dan gravimetri, g) penentuan kemampuan penurunan ion sulfida dalam limbah cair setelah IPAL oleh oksidator bakteri indigen secara turbidimetri dan gravimetri. Bakteri hasil isolasi dari bak asam limbah penyamakan kulit yang diperoleh sebanyak 10 biakan dalam medium NA. Isolat bakteri tersebut setelah diuji sifat desulfurisasi dalam medium selektif sulfur dihasilkan 8 biakan bakteri. Bakteri desulfurisasi yang diperoleh ditentukan kemampuannya menurunkan ion sulfida didapatkan 1 isolat paling potensial dan menurut hasil identifikasi menunjukkan bahwa bakteri tersebut ialah spesies Bacillus cereus. Hasil penelitian uji kemampuan bakteri Bacillus cereus menurunkan kadar ion sulfida dalam limbah cair setelah IPAL dengan metode turbidimetri dan gravimetri yaitu sebesar 39,39 % dan 33,23 %.