Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan Status Gizi Balita di Kelurahan Tuak Daun Merah

Main Author: Zogara, Asweros Umbu
Format: Article info application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC) , 2020
Online Access: http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/kesehatan/article/view/737
http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/kesehatan/article/view/737/243
Daftar Isi:
  • Background. Traditionally, malnutrition is influenced by food availability in the community, weak economic development, poverty, climate issues, and war, and other contributing factors, such as the number of family members, the pattern of feeding and the prevalence of high infectious diseases. Another factor affecting the occurrence of malnutrition in infants is complementary feeding/MPASI. Feeding too early is 3.2 times can cause malnutrition. The timing of complementary feeding (MPASI) is also related to the occurrence of stunting. Objective. To find out the description of complementary feeding (MPASI) and nutritional status of infants in Tuak Daun Merah Village. Method. A cross sectional study was used for this research. It was conducted in the Village of Tuak Daun Merah, Kupang City. The research started from January to July 2018. The population of this research was mothers of infants aged 6-24 months with a total 193 people and samples amounting to 66 people. Sampling used simple random sampling technique. Results. Female (57.6%) respondents are more than men (42.4%). Most of the respondents were in the age group of 12-24 months (63.7%). There was 2 severe malnutrition status of new-born babies (baby under 2 months) who got an early MPASI and 6 babies have malnutrition; 3 babies who received an early MPASI have very short body of their nutritional status, while 11 babies experience short nutrition; and 1 baby who got an early MPASI has a very underweight nutritional status while 5 babies are underweight. Conclusion. Infants who got an early MPASI can have a negative impact on their growth and development. Every mother should be aware of the importance of giving MPASI on time and giving a nutritious food to prevent children from nutritional problems. Keywords: early complementary feeding, infants, nutritional status
  • Latar belakang. Secara tradisional, malnutrisi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan di masyarakat, pembangunan ekonomi yang lemah, kemiskinan, masalah iklim, dan perang, serta faktor lain yang turut berperan, antara lain jumlah anggota keluarga, pola pemberian makan yang salah dan prevalensi penyakit infeksi yang tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya malnutrisi pada balita adalah pemberian MPASI. Pemberian MPASI dini beresiko 3.2 kali mengakibatkan malnutrisi. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga berkaitan dengan kejadian stunting. Tujuan. Untuk mengetahui gambaran pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan status gizi balita di Kelurahan Tuak Daun Merah Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tuak Daun Merah, Kota Kupang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Juli 2018. Populasi penelitian adalah ibu balita usia 6-24 bulan dengan jumlah 193 orang dan sampel berjumlah 66 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil. Responden lebih banyak perempuan (57.6%) dibandingkan laki-laki (42.4%). Sebagian besar responden berada di kelompok umur 12-24 bulan (63.7%). Baduta yang mendapatkan MPASI dini berstatus gizi buruk sebanyak 2 orang sedangkan 6 orang baduta mengalami gizi kurang; 3 orang baduta yang mendapatkan MPASI dini berstatus gizi sangat pendek sedangkan 11 orang baduta mengalami gizi pendek; dan 1 orang baduta yang mendapatkan MPASI dini berstatus gizi sangat kurus sedangkan 5 orang baduta mengalami gizi kurus. Kesimpulan. Pemberian MPASI dini dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan baduta. Setiap ibu harus mengetahui pentingnya pemberian MPASI tepat waktu dan bergizi sehingga dapat menghindarkan anak dari masalah gizi. Kata kunci: MPASI dini, balita, status gizi