Hubungan antara kelekatan orangtua-remaja dengan motivasi belajar pada remaja di SMA Negeri 4 Denpasar
Main Authors: | Manalu, Paul Kevin, Marheni, Adijanti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/48670 https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/48670/28966 |
Daftar Isi:
- Masa remaja merupakan masa dimana manusia sedang berada didalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan anak membutuhkan sebuah dorongan untuk dapat menjalani proses tersebut dengan baik, dorongan tersebut disebut motivasi belajar. Orangtua merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk motivasi belajar remaja. Hubungan antara orangtua dan remaja yang terbentuk sejak lama dan memberikan arti khusus pada remaja itu disebut kelekatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kelekatan orangtua dan remaja dengan motivasi belajar pada remaja di SMA Negeri 4 Denpasar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple cluster sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 143 orang, siswa SMA Negeri 4 Denpasar berusia 15-16 tahun dan sedang duduk di kelas XI. Peneliti menyebarkan dua skala yaitu skala kelekatan orangtua-remaja yang disusun oleh Dewi (2013), dan skala motivasi belajar yang disusun berdasarkan aspek motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang disusun oleh Uno (2011). Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment untuk melihat hubungan antara variabel kelekatan orangtua dan remaja dengan motivasi belajar. Analisis product moment menghasilkan r hitung 0,356 dengan signifikansi 0,000 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara kelakatan orangtua-remaja dengan motivasi belajar. Nilai koefisien determinannya adalah 0,127 yang berarti bahwa kelekatan mempunyai kontribusi sebesar 12,7% terhadap motivasi belajar. Dengan demikian semakin tinggi kelekatan orangtua-remaja maka semakin tinggi juga motivasi belajar remaja. Kata kunci: Motivasi belajar, kelekatan, remaja.
- Adolescence becomes a time when humans are in the process of education. In the process of learning child needs an encouragement to help the process, this encouragement is called learning motivation. Parents are one of the factors that can help children learn. This relationship between parent-adolescence that is formed long ago and gives a special meaning to the adolescence is called attachment. The purpose of this research is to know the relationship between parent-adolescence attachment with learning motivation of student in SMA Negeri 4 Denpasar. The sample in this research was taken by applying cluster sampling technique. The population of this study was 143 people, students of Senior High School 4 Denpasar, 15 to 16 years old and were currently in eleventh grade. The researcher disseminate two scales: the adolescent-to-adherence paradigms compiled by Dewi (2013), and the learning motivation scale based on the intrinsic and extrinsic aspects of motivation compiled by Uno (2011). The collected data in this research then analyzed by using product moment correlation technique to see the correlation between parent-child attachment variable with learning motivation. Analysis of product moment resulted r observed 0.356 at the level of significance 0.000 (< 0.05). Coefficient of determination equal to 0,127 indicates the attachment contribution to the learning motivation is 12,7%, These result indicated a significant and positive relationship between parent-adolescence attachment with learning motivation. Thus the higher the parent- adolescence attachment the higher the adolescence’s learning motivation. Keywords: Learning motivation, attachment, adolescence.