Perbedaan Agresivitas Remaja yang Mengikuti Olahraga Beladiri Pencak Silat dan yang tidak mengikuti Olahrga Beladiri Pencak Silat ditinjau dari Efikasi Diri di Denpasar
Main Authors: | Mahayana, I Nyoman Gede Dyatmanu, Supriyadi, Drs. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47165 https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47165/28343 |
Daftar Isi:
- Pada masa remaja individu banyak mengalami perubahan secara kognitif, sosio-emosional dan hormonal sehingga memengaruhi perilaku individu. Salah satu fenomena yang patut diberikan perhatian adalah perilaku agresif dikalangan remaja. Agresivitas dapat berbentuk verbal atau nonverbal. Bentuk-bentuk agresivitas nonverbal terdapat dalam teknik beladiri dalam olahraga beladiri Pencak Silat, dan juga untuk menekan dan menyalurkan rasa frustrasi agar tidak menjadi sumber agresivitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan agresivitas remaja yang mengikuti olahraga beladiri Pencak Silat dan remaja yang tidak mengikuti olahraga beladiri Pencak Silat ditinjau dari efikasi diri. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik stratified sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 226 remaja di Denpasar yang terdiri dari 95 remaja yang mengikuti olahraga beladiri Pencak Silat dan 131 remaja yang tidak mengikuti olahraga beladiri Pencak Silat. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala agresivitas dan skala efikasi diri. Hipotesis penelitian diuji dengan analisis kovarian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,00 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa keikutsertaan dalam olahraga beladiri Pencak Silat dan efikasi diri remaja memberikan kontribusi terhadap dorongan agresivitas pada diri remaja. Kata Kunci :Agresivitas, Efikasi Diri, Keikutsertaan dalam Olahraga Beladiri Pencak Silat, Remaja
- In adolescence individual experienced a lot of changes in cognitive, socio-emotional and hormonal that influenced individual behavior. One of the phenomena that should be given attention was aggressiveness among adolescents. Aggressiveness could be either verbal or nonverbal. The forms of nonverbal aggressiveness contained in Pencak Silat martial arts techniques, and also to press and distribute the frustrations in order not to be a source of aggressiveness. This study aimed to see differences in aggressiveness of adolescent who involve in sport martial art Pencak Silat and adolescent who do not involved in sport martial art Pencak Silat in terms of self efficacy. Subjects were selected using stratified sampling technique. Subjects in this study were 226 adolescents in Denpasar consisting of 95 adolescents who participated in martial arts Pencak Silat and 131 adolescents who did not follow martial arts Pencak Silat. Intruments in this study was the aggressiveness scale and self-efficacy scale. The research hypothesis was tested by covariance analysis. The results showed that the significance value was 0.00 (p <0.05), so it could be concluded that the involvement in martial arts of Pencak Silat and self efficacy on adolescents contributed to encouragement aggressiveness of adolescents. Keyword : Aggressiveness, Self Efficacy, Involvement in Sports Martial Art Pencak Silat, Adolescents.