Stressor dan Coping Stress Guru yang Dimutasi dari Sekolah Reguler ke Sekolah Luar Biasa (SLB)
Main Authors: | Wiragita, Gede Angga, Tobing, David Hizkia |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
, 2018
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/43268 https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/43268/26301 |
Daftar Isi:
- Menentukan profesi yang diinginkan individu cenderung memilih pekerjaan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki agar tidak terjadi ketidak sesuaian dalam bekerja. Semua profesi memiliki tingkat stress masing-masing. Profesi guru dilaporkan memiliki tingkat stress yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan profesi lainnya. Guru yang ditugaskan di sebuah sekolah harus memiliki kemampuan dasar untuk memberikan pengajaran yang baik kepada siswa. Guru pada sekolah luar biasa (SLB) sebelum bertugas di SLB harus memiliki kemampuan dasar pendidikan luar biasa (PLB). Stress yang muncul pada individu dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah ketidak sesuaian antara kemampuan yang dimiliki oleh individu dengan pekerjaan yang harus dikerjakan. Dalam menghadapi pemicu stress (stressor) individu melakukan coping stress guna meredam stress yang ditimbulkan oleh setiap pemicu stress (stressor). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stressor yang dihadapi oleh guru yang dimutasi dari sekolah reguler ke sekolah luar biasa (SLB) serta coping stress yang dilakukan guna meredam stress yang ditimbulkan oleh stressor tersebut. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain kasus tunggal. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Responden penelitian ini adalah seorang guru yang dimutasi dari sekolah reguler ke sekolah luar biasa (SLB). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden menghadapi permasalahan pada awal penugasan di SLB dan permasalahan ketika mengajar di SLB. Coping stress yang dilakukan responden untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama menjadi guru adalah dengan mencoba mencari solusi terbaik dari setiap permasalahan yang dihadapi responden. Kata kunci: stress, stressor, coping stress, guru SLB
- In determining the desired profession, individuals tend to choose the work in accordance with the interests and talents that are owned in order to avoid incompatibility in work. All professions have their own stress level. Teachers professions are reported to have sufficiently high levels of stress when compared to other professions. Teachers assigned to a school must have a basic ability to provide good teaching to students. Teachers at special schools prior to serving in special shool must have the basic skills of extraordinary education. The stress that appears on the individual is influenced by many things, one of which is the incompatibility between the ability possessed by the individual with the work to be done. In the face of stressors individuals do coping stress to reduce the stress caused by each trigger of stress. This study aims to determine the stressors faced by teacher who transferred from regular school to special school and coping stress done to reduce stress caused by the stressor. This research is a qualitative research using case study approach with single case design. Excavation of data in this study using interview and observation techniques. The respondent of this research is a teacher who transferred from regular school to special school. The results of this study indicate that respondents face problems at the beginning of assignment in special school and problems when teaching in special school. Coping stress done by respondent to overcome the problems faced during becoming teacher is by trying to find the best solution from every problem faced by respondent. Keywords: stress, stressor, coping stress, special school teacher