NEOPTERIN AND CD4+ T-LYMPHOCYTES IN STAGE I HIV INFECTION

Main Authors: Harianah, Harianah, Retnowati, Endang, Triyono, Erwin Astha
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK INDONESIA , 2016
Subjects:
Online Access: http://www.indonesianjournalofclinicalpathology.or.id/index.php/patologi/article/view/539
http://www.indonesianjournalofclinicalpathology.or.id/index.php/patologi/article/view/539/284
Daftar Isi:
  • Aktivasi sistem imun memegang peran yang sangat penting di infeksi HIV. Hal ini dapat diketahui dengan salah satu pengukuran neopterin dalam cairan tubuh manusia sebagai pemeriksaan untuk pemantauan aktivitas imun seluler, yang dapat dikerjakan dengan mudah dan peka. Neopterin merupakan hasil katabolik guanosine triphosphate (GTP), yaitu nukleotida purin tertentu, yang memiliki golongan kimiawi yang dikenal sebagai pteridin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan kenasaban antara kadar neopterin dan jumlah limfosit T-CD4+ darah di pasien HIV. Penelitian bersifat analitik pengamatan dengan rancangan potong lintang. Sampel terdiri dari 32 pasien yang terinfeksi HIV stadium I yang datang di Unit Perawatan Intermediit Penyakit Infeksi RSUD Dr. Soetomo Surabaya antara bulan Juli−September 2014. Pemeriksaan neopterin dengan metode ELISA dan memeriksa jumlah limfosit T-CD4+ menggunakan metode flowcytometry (BD FACSCaliburTM). Hasil menganalisis secara statistik menggunakan uji kenasaban dari Pearson dan dilanjutkan dengan uji regresi. Kadar neopterin penderita yang terinfeksi HIV cenderung meningkat dengan rerata 14,74nmol/L sedangkan jumlah limfosit T-CD4+ menurun dengan rerata 231,81 sel/μL. Keberadaan kenasaban negatif antara neopterin dan limfosit T-CD4+ darah di infeksi HIV stadium I. Penurunan limfosit T-CD4+ disertai peningkatan kadar neopterin di pasien yang terinfeksi HIV stadium I.