Renewing The Concept of Available Discharge Prediction for Operation and Maintenance of Modern Irrigation
Main Authors: | Nugroho, Bayu Dwi Apri, Arif, Sigit Supadmo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Irigasi
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/247 http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/247/333 |
Daftar Isi:
- The management of conventional irrigation system, which is still being applied in the recent time is probabilistic, especially in analyzing discharge for planning of irrigation operation and maintenance. It can be seen from the process of exerted data analysis, which is two-week or ten-days empirical data analysis. Therefore, to change the management of conventional irrigation system into modern requires flexibly and real-time based due to climate change in Indonesia. The available discharge prediction analysis is done using mathematic model analysis as the replacement of probabilistic model and the use of real time observation data by utilizing automatic weather observation technology. This new concept has been attempted in Irrigation Area of Wadaslintang and Banyumas Regency, showing that automatic weather observation worked successfully and can be used as the data within mathematic model analysis. The result indicates that telemetry instruments work well as expected. The difference between the use of mathematic method of Artificial Neural Network (ANN) with probabilistic method of P80 shows that ANN method is closer to real compared to the probabilistic P80. It is shown with the validation result measured from January to August 2015. Overall, errors between water surcharge prediction with ANN and realisation is 77%. According to the results, it is suggested that dynamic mathematic measurement method is needed, due to dynamic condition of climate in spite of not neglecting probabilistic method as comparison.
- Pengelolaan sistem irigasi konvensional yang masih dilakukan sampai saat ini bersifat probabilistik, terutama dalam menganalisis debit untuk perencanaan OP irigasi. Hal ini terlihat dari pelaksanaan analisis data yang digunakan yaitu analisis data empiris dua mingguan atau dasarian, sehingga untuk mengubah pola pengelolaan ke modern memerlukan pengembangan secara lentur dan berbasis waktu nyata, akibat perubahan iklim di Indonesia. Analisis prediksi debit air dilakukan dengan memakai analisis model matematika sebagai pengganti model probalisitik dan penggunaaan data pengamatan waktu nyata dengan memakai alat pengamatan cuaca otomatis. Konsep baru ini dicoba di Daerah Irigasi (DI) Wadaslintang dan Kabupaten Banyumas, yang menunjukkan bahwa pengamatan cuaca otomatis berjalan dengan baik, dan dapat digunakan sebagai data dalam analisis model matematik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alat telemetri menghasilkan data yang baik. Perbandingan antara penggunaan Metode Matematika Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan Metode Probabilistik P80, menunjukkan bahwa metode dengan JST lebih mendekati nyata dibandingkan dengan Probabilistik P80. Hal ini ditunjukkan dengan hasil validasi yang dilakukan dari bulan Januari sampai Agustus 2015, Secara keseluruhan kesalahan debit prediksi JST terhadap realisasi adalah 77%. Hasil ini menunjukkan bahwa diperlukan suatu metode perhitungan matematis yang dinamis, karena keadaan iklim yang dinamis walaupun tidak meninggalkan metode probabilistik sebagai pembanding.