Crop Coefficient Evaluation at Various Water Table Treatments of Paddy
Main Authors: | Hasanah, Nur Aini Iswati, Setiawan, Budi Indra, Arif, Chusnul, Widodo, Slamet |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Irigasi
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/24 http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/24/19 |
Daftar Isi:
- Paddy is the main agricultural commodity in Indonesia that needs a large amount of water. Accurate prediction of crop water use is essential to have an efficient irrigation system. The actual evapotranspiration (ETc) is an important factor for estimating water use. Moreover, crop coefficient (Kc) is one of the important parameters in ETc calculation. In this study, Kc of paddy is estimated by using experimental pots under various water tables treatments. The water table is controlled by using mariotte tube and set at -12 cm, -7 cm, -5 cm, -3 cm, 0 cm, and +2 cm from the soil surface. From the experimental sets, the value Kc is calculated by using modified water balance equation and Kalman Filter. The result shows that water table treatment in paddy farming influences soil moisture ( ) and soil temperature (Tsoil). Soil physic parameter fluctuation due to water table treatment affects the plant growth and potential evapotranspiration. Kc value at each water table treatment is different, and varies with plant growth phase. The average Kc for all water table treatments are 0.77-1.27 (initial season), 0.90-1.11 (crop development), 1.10-1.39 (mid-season), and 1.17-1.40 (late season).
- Padi merupakan komoditas pertanian utama di Indonesia yang membutuhkan air dalam jumlah banyak saat pembudidayaannya. Prediksi yang akurat dari jumlah penggunaan air tanaman diperlukan untuk sistem penggunaan air irigasi yang efisien. Evapotranspirasi aktual (ETC) adalah nilai penting yang digunakan untuk memprediksi jumlah air irigasi. Koefisien tanaman (Kc) harus diketahui terlebih dahulu untuk menghitung ETC tersebut. Penelitian untuk memperkirakan Kc padi telah dilakukan di dalam pot dengan berbagai perlakuan muka air. Muka air tersebut diatur menggunakan tabung Mariot. Muka air ditetapkan pada -12 cm, -7 cm, -5 cm, -3cm, 0 cm, dan 2 cm dari permukaan tanah. Dalam penelitian ini, Kc dihitung menggunakan persamaan neraca air modifikasi dan Kalman Filter. Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan muka air pada penanaman padi mempengaruhi kelembaban tanah () dan temperatur tanah (Tsoil). Fluktuasi dari parameter fisik tanah akibat perlakuan muka air tersebut memberikan efek pada pertumbuhan tanaman dan kemungkinan terjadinya evapotranspirasi, sehingga nilai Kc pada setiap perlakuan menjadi berbeda. Secara umum, nilai Kc juga akan berbeda seiring dengan pertumbuhan tanaman. Kc rata-rata untuk semua perlakuan muka air adalah 0,77-1,27 (initial season), 0,90-1,11 (crop development), 1,10-1,39 (mid-season), dan 1,17-1,40 (late season).