Trace Irrigation Mapping Through Geospatial Analysis (Case Study in Cibuluh, West Java Province)
Main Authors: | Sambah, Abu Bakar, Kuncoro, Dwi Agus, Anam, Syaiful |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Irigasi
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/169 http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/169/244 |
Daftar Isi:
- Planning of irrigation canal has always faced the problems due to the overlapping of different land use. Irrigation planning should consider the irrigation canals surrounding different land use. Optimization of the determination of the irrigation network must be applied through the assumption of the physical condition of topographical as well as the proximity between irrigation canal and area of irrigation. The aims of this study were: (1) Mapping existing condition of irrigation canals in DI Cibuluh related to the land use and topography of the study area; (2) Mapping and determining the optimal trace irrigation networks based on spatial analysis of the existing land use and topographical characteristics; (3) Establish a simulation concepts of re-classification related to irrigation services area based on the elevation of the study area using geospatial analysis. The study was conducted through geospatial analysis methods in Geographic Information Systems. Digital Elevation Models (DEM) were the basic data in simulating irrigation services area. The results showed that there were two overlapping land use type (forests and industrial areas) that should be subtracted from the irrigated areas. Alignment of Irrigation network was planned without overlapping forest and industrial area, so that the planning was more focus on simulation based on the control points by processing adjustments as well as high elevation contour and water height.
- Perencanan jalur irigasi seringkala mengalami kendala dengan adanya tumpang tindih antar penggunaan lahan yang berbeda. Perencanaan jalur irigasi harus mempertimbangkan tutupan lahan disekitarnya. Optimalisasi penentuan jaringan irigasi harus dilakukan melalui asumsi kondisi fisik lahan atau topografis kawasan serta kedekatan antar jaringan irigasi dengan daerah irigasi. Kajian optimalisasi penentuan trase jaringan irigasi melalui analisis geo-spasial di daerah irigasi Cibuluh, Provinsi Jawa Barat dengan pendekatan SIG ini bertujuan untuk (1) Memetakan kondisi eksisting rencana jalur irigasi di daerah irigasi Cibuluh terkait pertimbangan dengan tutupan lahan dan kondisi topografi di wilayah kajian; (2) Memetakan serta menentukan trase jaringan irigasi yang optimal berdasarkan analisis spasial terhadap tutupan lahan yang ada serta karakteristik topografi; (3) Membangun konsep simulasi berjenjang terkait daerah layanan irigasi berdasarkan ketinggian wilayah kajian melalui analisis geo-spasial. Kajian ini dilakukan melalui metode analisis geospasial dalam Sistem Informasi Geografis. Model ketinggian digital atau DEM merupakan data awal yang digunakan dalam membuat simulai area layanan irigasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada DI Cibuluh terdapat dua tumpang tinding tutupan lahan yang harus dikurangkan dari daerah irigasi tersebut. Tutupan lahan ini adalah kawasan hutan dan kawasan industri. Trase jaringan irigasi direncanakan tanpa memotong maupun melewati tutupan lahan hutan dan industri, sehingga perencanaan lebih kepada simulasi berdasarkan titik kontrol melalui pemrosesan penyesuaian data kontur ketinggian serta tinggi muka air.