Crop Water Requirement in Irrigation Scheduling for Orange Keprok 55 in Selorejo Village using Cropwat 8.0
Main Authors: | Susanawati, Liliya Dewi, Suharto, Bambang |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Irigasi
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/156 http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/156/276 |
Daftar Isi:
- Keprok 55 (Citrus reticulate) is one of the horticulture commodities which are prioritized to be developed especially in Batu City, Malang. The main problem of Keprok 55 orange is water availability. Crop water requirement so far solely rely on rainfall which is erratic, particulary in the region of Selorejo. Therefore, proper irrigation management is needed, one of them is planning the crop water requirement. This study aims to plan and calculate needs of crop water requirement using Cropwat 8.0 software and evaluate the result with the actual condition. The research was conducted at orange orchard in Selorejo Village, Dau District, Malang Regency. This research uses quantitative descriptive analysis and data processing using Cropwat 8.0. The results showed that the total crop water demand (ETc) during the growth period was 971.90 mm with the highest actual evapotranspiration of the plants reached in October, the third period of 34.80 mm and the lowest in the third February of 19.70 mm. The result from Cropwat 8.0, are very helpful in determining the cropping season and the amount of irrigation for planning purpose. However, day to day operation must be conducted based on actual crop and rainfall condition to maintain soil moisture at appropriate level to support crop growth.
- Jeruk Keprok 55 (Citrus reticulate) merupakan salah satu komoditas holtikultura yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan terutama di wilayah Kota Batu, Malang. Kendala utama yang dihadapi petani Jeruk Keprok 55 adalah masalah ketersediaan air. Kebutuhan air tanaman hanya mengandalkan suplai dari curah hujan yang tidak menentu, khususnya di daerah Selorejo. Oleh karena itu, pengelolaan irigasi yang tepat sangat dibutuhkan yang salah satunya dapat dilakukan dengan merencanakan secara mendetail kebutuhan air tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan menghitung kebutuhan air tanaman dengan menggunakan software Cropwat 8.0 dan mengevaluasi hasil perhitungan dengan kondisi aktual di lapangan. Penelitian dilaksanakan pada Lahan Jeruk di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif serta pengolahan data menggunakan software Cropwat 8.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai total Evapotranspirasi tanaman (ETc) selama masa pertumbuhan adalah 971,90 mm dengan evapotranspirasi aktual tanaman tertinggi dicapai pada bulan Oktober periode ketiga sebesar 34,80 mm dan terendah pada Februari periode ketiga sebesar 19,70 mm. Hasil perhitungan software Cropwat 8.0 dapat digunakan dalam penentuan awal tanam dan rencana jumlah kebutuhan irigasi. Namun demikian, pengoperasian harian perlu tetap dilakukan berdasarkan pengamatan kondisi tanaman dan hujan aktual untuk mempertahankan kadar air tanah berada pada rentang yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.