Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Pelayanan kesehatan merupakan pusat penyelenggaraan upaya kesehatan bagi masyarakat yang bermutu, merata, terjangkau dengan peran masyarakat secara aktif. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari, dan, bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan balita.Perkembangan dan peningkatan mutu pelayanan Posyandu sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat. Keberhasilan kegiatan Posyandu sangat bergantung pada partisipasi secara aktif dari kader yang bertugas di Posyandu. Fungsi kader dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu sangat besar yaitu mulai dari tahap perintisan posyandu, penghubung dengan lembaga yang menunjang penyelenggaraan Posyandu, sebagai perencana pelaksana dan sebagai pembina serta sebagai penyuluh untuk memotivasi masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan posyandu di wilayahnya.(Depkes Ri, 2006). Tenaga kader dalam menjalankan pelayanan kesehatan di Posyandu merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan.Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2015 di dapatkan bahwa wilayah kerja Puskesmas Teluk Tiram merupakan jumlah terbanyak kader yang tidak aktif dibandingkan dengan posyandu di wilayah kerja Puskesmas lainnya di Banjarmasin. Pada bulan Mei 2016, Puskesmas Teluk Tiram mempunyai kader sebanyak 71 orang. Kader yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan posyandu sebanyak 57 orang. sedangkan yang tidak aktif sebanyak 14 orang.Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan pelatihan dan motivasi dengan keaktifan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Teluk Tiram Banjarmasin. Metode Penelitian : penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan total sampling yaitu sebanyak 70 kader.Hasil : Hasil penelitian dari 70 orang kader yang memiliki kategori terlatih dan aktif sebanyak 56 orang (81,2%) dan kader yang terlatih tetapi tidak aktif sebanyak 13 orang (18,8%) sedangkan Kader yang tidak terlatih dan tidak aktif ada 1 orang, Untuk motivasi kader, yang memiliki motivasi tinggi dan aktif sebanyak 56 orang (81,2%), yang memiliki motivasi tinggi dan tidak aktif sebanyak 13 orang (18,8%), sedangkan kader yang memiliki motivasi rendah dan tidak aktif ada 1 orang.Dari hasil analisis uji chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05) didapatkan hasil pelatihan dengan keaktifan kader p value = 0,200 > α (0,05). Hasil analisis motivasi dengan keaktifan kader didapatkan hasil p value = 0,200 > α (0,05).Kesimpulan : tidak adanya hubungan yang bermakna antara Pelatihan dan Motivasi dengan Keaktifan kader. Diharapkan agar kader tetap berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, karena kader adalah tonggak utama pelaksanaan posyandu.Kata kunci: Pelatihan, Motivasi, Keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu