Pola Konsumsi dan Permintaan Protein Hewani di Kota Malang Model Almost Ideal Demand System (AIDS)

Main Authors: Farras, Muhammad Faishal, Anindita, Ratya, Asmara, Rosihan
Other Authors: Protein hewani, Almost Ideal Demand System (AIDS), Pola konsumsi, Elastisitas Permintaan
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University , 2021
Online Access: https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/view/628
https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/view/628/315
https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/downloadSuppFile/628/219
https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/article/downloadSuppFile/628/220
Daftar Isi:
  • Total konsumsi protein hewani Indonesia masih tertinggal dari negara lain di ASEAN. Tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia hanya mencapai 8% dari total konsumsi pangan. Salah satu indikator yang dapat dilihat dari rendahnya tingkat konsumsi protein adalah bayi pendek. prevalensi bayi pendek meningkat dari 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi dan permintaan protein hewani yaitu daging sapi, ayam, telur , susu dan ikan di Kota Malang dan untuk Mengetahui elastisitas permintaan protein hewani di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan fungsi permintaan Almost Ideal Demand System (AIDS) dengan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR). Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi dan permintaan protein hewani di Kota Malang ada harga sendiri, pendapatan, dan faktor sosiodemografi yang mempengaruhi permintaan adalah jumlah anggota rumah tangga, usia kepala rumah tangga, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan kepala rumah tangga. Elastisitas harga dari permintaan menunjukkan bahwa komoditas protein hewani di Malang inelastis, elastisitas pendapatan menunjukkan barang normal, dan elastisitas silang menunjukkan bahwa komoditas ini saling substitusi.