Daftar Isi:
  • Campuran Aspal Beton Lapis Aus AC-WC merupakan lapisan paling atas dari suatu lapis perkerasan yang berguna sebagai lapisan aus. Aspal berfungsi sebagai perekat agregat dalam campuran aspal yang sangat penting dipertahankan karakteristiknya. Guna meningkatkan ikatan antara agregat dan aspal dapat dilakukan penambahan aditif anti pengelupasan ( Anti Stripping Agent). Penelitian ini melakukan kajian pengaruh aditif terhadap campuran aspal lapis Aus AC-WC, dengan kadar aditif dalam campuran sebesar 0,2%, 0,4% dan 0,6%, tingkat Kadar Aspal 5,5%, 6%, 6,5%, material agregat sungai, serta filler dari semen, aditif jenis Wetbond-SP. Selanjutnya dilakukan pengujian material agregat, pengujian fisik aspal serta pengujian kelekatan agregat terhadap aspal. Penelitian dilakukan dengan metoda Marshal Test, Metoda Marshall Immersion Test serta Pengujian Marshall Temperatur Pemadatan < 100 C (rentang 95–100 C), dari hasil pengujian didapat nilai karakteristik Marshall ; VIM, VMA, VFB, Kelelehan Plastis (Flow). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh aditif anti pengelupasan dalam campuran aspal beton lapis Aus AC-WC, hasil parameter Marshall menunjukkan kadar aditif 0,2% - 0,4% yang memenuhi Spesifikasi Teknik, pengaruh aditif setelah perendaman, untuk kadar aspal 0,2% yang memenuhi syarat Spesfikasi Teknik, sedangkan kadar aditif 0,4% dan 0,6% tidak memenuhi syarat, sedangkan utnuk pengujian Marshall dengan temperatur pemdatan < 100C tidak bias di aplikasikan, karena dari hasil paremeter Marshall, tidak memenuhi Spesifikasi Teknik Bina Marga. Kata Kunci : AC-WC, Anti Striping, Density, Stability, Flow dan Marshall Test