INTEGRASI SPASIAL DAYA SERAP TANAH DAN LAHAN KRITIS UNTUK PENENTUAN LOKASI PRIORITAS PERBAIKAN DAS
Main Authors: | Daruati, Dini; Indonesian Institute of Sciences, Arief, Apip; Indonesian Institute of Sciences |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Research Center for Limnology
, 2017
|
Online Access: |
http://limnotek.or.id/index.php/limnotek/article/view/141 http://limnotek.or.id/index.php/limnotek/article/view/141/113 http://limnotek.or.id/index.php/limnotek/article/downloadSuppFile/141/22 |
Daftar Isi:
- aya serap tanah terhadap air dan tingkat kekritisan lahan dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan prioritas perbaikan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang nantinya dipakai dalam suatu pengelolaan DAS. Terganggunya lokasi-lokasi yang berfungsi untuk menyimpan air DAS Batanghari akibat dari perubahan penggunaan lahan, perubahan iklim, dan peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan terganggunya lokasi-lokasi untuk menyimpan air. DAS Batanghari luasnya mencapai lebih dari empat juta hektar dan kondisinya termasuk kritis maka diperlukan analisis spasial untuk mengetahui kawasan prioritas konservasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (PJ dan SIG). Dilakukan kuantifikasi nilai runoff curve number (CN) untuk mengetahui daerah yang mempunyai serapan rendah, sedang dan tinggi. Kemudian dilakukan tumpangsusun antara peta CN dan peta lahan kritis DAS Batanghari. Hasilnya adalah informasi spasial kawasan prioritas perbaikan fungsi DAS. Lokasi prioritas dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan informasi data lahan kritis, yaitu tipe 1, 2, dan 3. Kawasan prioritas konservasi tipe 1 paling luas berada di Kabupaten Muarojambi dan Tanjungjabung Timur, kawasan prioritas konservasi tipe 2 paling luas berada di Kota Jambi dan Dhamasraya, sedangkan kawasan prioritas tipe 3 paling luas berada di Kota Jambi, Dhamasraya, dan Tanjungjabung Timur.Kata Kunci: Runoff Curve Number, Lahan Kritis, Prioritas Konservasi, PJ dan SIG