KONSORSIUM TUMBUHAN ANTI MOLUSKA UNTUK MENGENDALIKAN KEONG MAS HAMA TANAMAN PADI
Main Author: | dan Kurniasih Sukenti, Baiq Farista, Suripto, Erin Ryantin G. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
, 2013
|
Online Access: |
http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/75 http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/75/72 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKPenelitian ini diarahkan untuk mengembangkan pemberdayaan sejumlah jenis tumbuhan antimoluska yang selektif fisiologis dan aplikasinya yang selektif ekologis untuk mengendalikankeong mas hama tanaman padi. Data mortalitas keong mas diolah dengan menggunakanprogram analisis probit untuk menentukan LC50. Hasil menunjukkan, bahwa preferesi keongmas terhadap tanaman padi tidak dipengaruhi oleh variasi kultivar akan tetapi dipengaruhioleh umur tanaman padi. Tanaman padi 10 hari dan 20 hari lebih disukai oleh keong masdaripada tanaman padi 60 hari. Keong mas berusia enam bulan mempunyai kecepatan makantanaman padi dua kali lipat dari keong mas berusia tiga bulan an empat kali lipat dari eongmas berusia satu bulan. Keberadaan keong mas dan aplikasi molusisida di lapangan tidakmempengaruhi keanekaragaman moluska di sawah padi. Sifat anti moluska terhadap keongmas dari C. gigantea, C. rotundus, P. angulata dan S. grandiflora ditunjukkan terutama olehfraksi ekstrak non-polar, dengan LC50 berturut-turut adalah 29,19 ppm, 18,84 ppm, 22,17 ppmdan 546,53 ppp, sedangkan sifat anti muluska dari S. sesban terutama ditunjukkan olehfraksi ekstrak polar, dengan LC50 164,55 ppm. Golongan senyawa yang terutama aktif antimoluska dari C. gigantea, C. rotundus, P. angulata, S. grandiflora dan S. sesban berturutturutadalah alkaloid, steroid, asam fenolat, dan saponin.