Konsep Interior Tropis Pada Arsitektur Landhuis Di Kota Singaraja

Main Author: Pande, Artadi
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: ISI Denpasar , 2011
Subjects:
Online Access: http://repo.isi-dps.ac.id/778/1/Konsep_Interior_Tropis_Pada_Arsitektur_Landhuis_Di_Kota_Singaraja.pdf
http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/artikel/article/view/620
http://repo.isi-dps.ac.id/778/
Daftar Isi:
  • Kolonisasi yang terjadi di Indonesia oleh Belanda kurang lebih tiga setengah abad, meninggalkan jejak-jejak sejarah yang amat penting bagi bangsa Indonesia. Salah satu terwujud dalam bentuk karya-karya arsitektur sebagai bangunan penunjang pemerintahan kolonial. Masa penjajahan di Bali khususnya di Buleleng mulai dari tahun 1849 dan berakhir 1945, ini berarti lama penjajahan mendekati satu abad, namun waktu satu abad adalah rentang masa yang relatif singkat bila di bandingkan dengan masa penjajahan daerah lain di Indonesia yang berlangsung tiga setengah abad. Oleh karena itu peninggalan arsitektur kolonial di daerah Buleleng tidak sebanyak daerah lain seperti: di Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya dan beberapa kota di Pulau Sumatra. Arsitektur kolonial di kabupaten Buleleng tersebar di beberapa kawasan bersejarah di kota Singaraja, seperti: bangunan sarana perkantoran dan perumahan di Jalan Vetran, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Ngurah Rai, serta beberapa bangunan kantor dan pabrik di sekitar waterfront /pelabuhan Pabean.