IMPLEMENTASI KONSEP MENYAMA BRAYA PADA DESAIN INTERIOR BILLIONAIRE’S CUT BARBER & COFFEESHOP

Main Authors: A.A.Istri, Novyani Nirmaladewi, I Gusti Ngurah, Ardana, Toddy, Hendrawan Yupardhi
Format: Monograph NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: ISI Denpasar , 2018
Subjects:
Online Access: http://repo.isi-dps.ac.id/3646/1/artikel%202.pdf
http://repo.isi-dps.ac.id/3646/
Daftar Isi:
  • Barbershop merupakan ruang publik khusus kaum pria yang mengedepankan jasa pelayanan memangkas dan merapikan rambut. Perkembangan barbershop kini mengalami peningkatan yang signifikan disamping karena kesadaran laki-laki akan penampilan sebagai citra diri. Pada dasarnya barbershop muncul tidak hanya menjadi tempat mencukur saja namun mampu menjadi tempat untuk bersosialisasi, menjalin relasi dan melepas kepenatan bagi para pria, agar tetap terhubung dengan maskulinitas mereka. Namun banyak para pengusaha barbershop tidak menyadari akan fungsi esensial dari sebuah barbershop tersebut. Padahal dengan terciptanya atmosfir interaksi yang baik antar civitas, kelak akan muncul loyalitas yang saling menguntungkan. Billionaire’s Cut Barber & Coffeeshop misalnya, merupakan barbershop yang berkembang seiring dengan kehadirannya yang menjadi trend di kalangan anak muda perkotaan. Konsep Menyama Braya diterapkan dalam ruang interior barbershop tersebut guna menghadirkan sebuah ruang publik kaum pria yang tidak hanya sekedar untuk memangkas rambut namun sebagai wadah untuk membangun relasi. Mengingat Menyama Braya sendiri merupakan kearifan lokal (local wisdom) yang berfungsi sebagai penanda suatu komunitas, dapat berfungsi untuk mendorong terbangunnya rasa kebersamaan, loyalitas dan apresiasi. Kata Kunci: barbershop, menyama braya, relasi, loyalitas, ruang publik