KONSEP BATIK GRINGSING TERBUKA LUNG KEMBANG PADA DESAIN INTERIOR WARUNG LEKO DI DENPASAR
Main Authors: | I Gusti Ayu, Ratna Pramhita, I Gede, Mugi Raharja, A. A. Gde, Ardana |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
ISI Denpasar
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.isi-dps.ac.id/3565/1/ARTIKEL.pdf http://repo.isi-dps.ac.id/3565/ |
Daftar Isi:
- Terletak di pusat kota yang terdapat banyak restoran yang menawarkan berbagai macam makanan, menjadikan Warung Leko memiliki banyak pesaing. Untuk memenangkan persaingan, selain harus memiliki makanan yang enak dan khas, sebuah restoran juga harus memiliki citra yang kuat dan spesifik. Warung Leko adalah restoran keluarga khas Jawa Timur yang memiliki tujuan bukan hanya sebagai restoran tetapi juga sebagai tempat untuk berkumpul. Dengan mengetahui tujuan lain Warung Leko sebagai restoran, kain batik motif Gringsing yang sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kerajaan Majapahit dijadikan dasar dalam penciptaan konsep yang akan diterapkan dalam desain interior Warung Leko. Batik Gringsing memiliki banyak motif, salah satunya adalah motif Batik Gringsing Terbuka Lung Kembang memiliki background motif Gringsing dengan motif lung (daun) dan kembang (bunga). Motif gringsing memiliki makna pusat kehidupan, motif daun pada kain memiliki makna kesuburan sebagai harapan agar selalu tumbuh dan motif bunga berkelopak enam pada kain memiliki makna kebersamaan atau persatuan. Makna dari kain Batik Gringsing Terbuka Lung Kembang ini memiliki keselarasan dengan tujuan Warung Leko yang ingin membuat restoran menjadi tempat berkumpul dan memiliki suasana kebersamaan. Dengan adanya keselarasan tersebut, maka motif Batik Gringsing Terbuka Lung Kembang dijadikan sebagai konsep untuk perancangan interior Warung Leko. Kata kunci: Restoran, Batik Gringsing Terbuka Lung Kembang, Kebersamaan