Satryeng Pawistri

Main Authors: Kadek, Erika Ayunda Dewi, Ida Ayu, Trisnawati, Ni Wayan, Suartini
Format: Monograph NonPeerReviewed
Terbitan: ISI Denpasar , 2018
Subjects:
Online Access: http://repo.isi-dps.ac.id/3205/
https://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/41-tasenitari?download=3153:satryeng-pawistri
Daftar Isi:
  • Skrip karya tari yang berjudul Satryeng Pawistri ini merupakan sebuah karya Tari Kreasi Beabancihan. Garapan ini berisikan tentang semangat patriotisme pejuang wanita. Awalnya terinspirasi dari semangat tokoh wanita Kusamba dari cerita Ida I Dewa Agung Istri Kanya Pejuang Wanita Rakawi Melawan Kolonialisme Belanda di Kerajaan Klungkung Abad ke 19 A.A (2002: 07). Dikisahkan seorang wanita yang dijuluki wanita kuat, berani berjuang, dan motivator bagi laskar kerajaan di Bali. Pada saat di medan perang, prajurit-prajurit nelayan Kusamba yang mendukung perjuangan Ida I Dewa Agung Istri Kanya, dengan gagah berani melawan pasukan Belanda di Kusamba. Karya ini dilatar belakangi dengan hasil penelitian dilapangan terutama melalui menonton karya secara langsung yang mendekati tentang cerita sejarah perang Kusamba dan koleksi vidio. Dalam garapan ini, penata mengangkat salah satu karya tari yang menampilkan karakter semangat patriotsisma prajurit wanita Kusamba membantu melawan Belanda di medan perang bersama tokoh Ida I Dewa Agung Istri Kanya. Garapan tari ini memutuskan bahwa tarian ini tidak menggunakan cerita (non literer) agar dapat memberi warna baru terhadap karya-karya tari garpan baru yang sekarang ini berkembang di Bali dengan menyajikan cerita. Pendukung dalam tari ini berjumblah enam orang penari perempuan. Aalasan kenapa menggunakan enam penari karena pada saat perang akan terjadi tokoh Ida I Dewa Agung Istri Kanya selalu cermat dan teliti dengan pasukannya yang berjumblah genap, karena beliau meyakini angka genap membawa keberuntungan. (wawancara Ida Dalem Semarapura tgl 30 januari). Tata busana dalam Karya ini menggunakan kostum berwarna crem, hitam , coklat, emas dan kain endek dengan nuansa masih klasik. Tata rias yang digunakan yaitu tata rias Bali putra halus. Musik iringan yang digunakan pada garapan ini yaitu Seperangat gambelan live Gong Kebyar. Musik iringan tersebut dibuat oleh Ida Bagus Made Widnyana yang merupakan alumni mahasiswa jurusan karawitan, Institut Seni Indonesia Denpasar. Kata Kunci : Tari Kreasi, Perjuangan, Wanita Pahlawan, Wanita Bali.