Kanda Pat
Main Authors: | I Wayan, Yogiswara Dasa, I Ketut, Garwa, Tri, Haryanto |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Terbitan: |
ISI Denpasar
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.isi-dps.ac.id/3070/ https://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/42-tasenikarawitan?download=3024:kanda-pat |
Daftar Isi:
- Persaingan yang semakin ketat dan beraneka ragamnya karya-karya seniman di Bali khususnya dalam bidang seni Karawitan, yang memiliki daya kreativitas tinggi telah membuat para seniman termotivasi untuk bebas mengungkapkan ekspresi dalam berkarya. Seniman Bali dalam bidang seni Karawitan, berlomba-lomba untuk membuat inovasi karya baru semenarik mungkin agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman yang semakin pesat. Karya-karya baru tidak lahir karena kebetulan, melainkan melalui proses yang menuntut kemampuan dan keterampilan dari kepribadian seniman itu sendiri. Seperti motivasi atau rangsangan untuk menciptakan pembaharuan terhadap tradisi. Berdasarkan hal tersebut penggarap berkeinginan untuk memanfaatkan dan memadukan instrumen yang telah dibuat berdasarkan ilmu melaras suatu instrumen berbahan dasar bambu dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Dengan hasil yang sudah dicapai oleh penggarap, yaitu instrument berupa tingklik bambu dan undir bambu yang berlaras pelog tujuh nada. Penggarap ingin agar instrumen tersebut memang benar-benar berperan dan berguna. Selain itu instrumen yang telah dibuat oleh penggarap tidak hanya sekedar digunakan untuk percobaan saja, melainkan digunakan sebagai media ungkap dalam garapan komposisi karawitan pada ujian tugas akhir. Dengan memadukan beberapa instrumen koleksi pribadi, penggarap memilih untuk memadukan empat instrumen dengan perbedaan bahan baku dan memiliki sumber suara yang berbeda, tetapi laras masing-masing intrumen sudah ditentukan dan diatur, sehingga masing-masing instrumen memiliki laras yang sama. Instrumen tersebut adalah berbahan perunggu, bambu, dan besi. Dari perbedaan bahan baku setiap instrumen tersebut, penggarap mencoba mengeksplorasi keragaman warna suara yang ada dimasing-masing instrumen tersebut menjadi suatu karya komposisi karawitan. Dengan memilih salah satu konsep keagamaan yang terdapat dalam Agama Hindu, yaitu “Kanda Pat”, penggarap bisa mengkaitkan alur suasana, konsep musikal, dan pemilihan media ungkap yang direalisasikan ke dalam garapan karawitan pembaharuan. Pembaharuan dalam artian kreatif menemukan ide baru dalam mencari cara mensiasati permasalahan, seseorang yang kreatif bukanlah selalu menemukan hal yang baru, namun mampu melihat segala sesuatu dengan cara pandang yang berbeda dan menemukan pembaharuan. Kata Kunci : Kanda Pat, Instrumen,