Tetenger Suara Bulus
Main Authors: | I Gede, Adi Artika, Ni Ketut, Suryatini, Kadek, Suartaya |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Terbitan: |
ISI Denpasar
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.isi-dps.ac.id/2965/ http://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/42-tasenikarawitan?download=2890:tetenger-suara-bulus |
Daftar Isi:
- Dalam menciptakan sebuah karya seni perlu adanya pematangan pemikiran dan inspirasi. Inspirasi adalah hal yang sangat penting bagi seniman-seniman di Bali, karena didalam proses membuat karya dan cara menemukan inspirasi tiap-tiap seniman sangat beragam yaitu ada yang dengan cara melamun, mengobrol, habis jalan-jalan, dan duduk termenung. Dalam hal tersebut seniman tanpa inspirasi suatu karya seni khususnya seni karawitan tidak akan dapat terwujud tanpa adanya inpsirasi yang dimiliki oleh seniman itu sendiri. Dalam hal ini penata mencoba menata sebuah seni yang sudah ada menjadi sebuah garapan kreativitas yang baru. Penata terinspirasi dari sebuah benda yaitu kulkul bulus. Kulkul bulus sering kali digunakan ketika terjadi gejala alam terjadi yaitu kebakaran, kemalingan, perselingkuhan, kebanjiran, gempa bumi, gunung meletus dan lain-lain. Dari hal tersebut penata memberi judul “Tetenger suara bulus” yaitu isyarat atau tanda bunyi cepat. Komposisi karawitan ini berbentuk kreasi baru sebagai hasil kreastivitas penata untuk mengimplementasikan segala struktur-struktur dari garapan ini, setidaknya dapat dijadikan sebuah simbol yang bisa mengangkat garapan komposisi karawitan kreasi baru.