Genggong dalam karawitan bali :Sebuah kajian Etnomusikologi

Main Authors: I Gde Made , Indra Sadguna , I Wayan, Sutirtha
Format: Monograph NonPeerReviewed Image
Terbitan: ISI Denpasar , 2015
Subjects:
Online Access: http://repo.isi-dps.ac.id/2330/1/Cover.png
http://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/60-karyasenipertunjukan?download=2096:genggong-dalam-karawitan-bali-sebuah-kajian-etnomusikologi
http://repo.isi-dps.ac.id/2330/
Daftar Isi:
  • Hingga saat ini kajian tentang Genggong masih sangat terbatas dan eksistensi Genggong di masyarakat semakin langka dan termajinalkan akibat pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, penelitian tentang Genggong secara lebih mendalam sangat mendesak untuk dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan tekstual Etnomusikologi. Untuk menjawab permasalahan, digunakan teori organology dan estetika sebagai pisau bedahnya. Dari observasi serta wawancara yang dilakukan, dapat dijelaskan proses pembuatan Genggong sebagai berikut. Genggong merupakan satu – satunya instrumen dalam karawitan Bali yang terbuat dari pugpug. Untuk membuat sebuah Genggong terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu, membuat bakalan, proses ngerot, dan nyetel suara. Selain itu dijelaskan juga mengenai dekorasi serta cara perawatan instrumen Genggong. Agar seorang musisi mampu memainkan Genggong terdapat beberapa hal yang harus dipahami. Hal – hal tersebut adalah sikap duduk yang baik, teknik membunyikan Genggong yang meliputi teknik mentil, serta cara untuk mencari nada. Perubahan Genggong dari alat music individu menjadi sebuah ensamble disebabkan karena perubahan konteks musiknya. Dahulu Genggong hanya digunakan sebagai alat musik pribadi, berkembang menjadi sebuah barungan untuk mengiringi sebuah pertunjukan. Kata kunci : Genggong, karawitan Bali, etnomusikologi