LOKALITAS DALAM SENI GLOBAL

Main Authors: Ida Ayu Wayan, Arya Satyani, S.Sn, Kadek , Diah Pramanasari, S.Sn, Selly, Oktarini, S.Pd, Ni Luh, Lisa Susanti, Ni Made, Haryati, S.Sn, Ni Wayan , Megawati, Desak Putu, Eka Parwati, S.Pd, I Made, Setiaria, SSP, I Made Gede, Kariyasa, S.Sn, I Gusti Ngurah, Suparyawan, S.Sn, Komang , Wahyu Dinata, Syarief, Munawar, S.Sn, I Wayan, Eka Supartha, S.Sn, I Putu, Githa Herdia W., S.Pd, I Made, Bakti Wiasa, S.Sn, Dewa Gede, Purwita, S.Pd, I Gede, Agus Rai, S.Sn, I Made, Bayu Yasana, S.Sn, Sunardy, Kasim, S.Pd, I Made, Suwasa Astawa, M.Sn, Wayan , Angga Kesuma Muliawan, I Gede Putu, Bayu Sanjaya, S.Sn, Gede, Sutrawan, S.Sn, A.A Gde, Tugus hadi Iswara, Ni Luh Kadek, Resi Kerdiati, S.Sn, Dra. Sunarmi,, M.Hum, Dra. Ninik, Srirejeki Hs, I Gede, Agus Indram Bayu Artha, S.Sn, Agus Ngurah, Arya Putraka, S.Sn, I.B. Ngurah, Primartha, S.Sn, Ni Putu Ayu, Kusuma Dewi, S.Sn, Dwi, Novitasari, Ni Wayan, Nandaryani, S.Sn, I.B Ketut, Adi Permana, S.Sn, A.A. Ngurah Gde, Damatta Amitabha, S.Sn, Dewa Ayu Putu, Leliana Sari, S.Pd, Drs. Tjok Gde, Abinanda Sukawati, I Ketut, Setiawan, S.Pd, Gede Pasek, Putra Adnyana Yasa, SST, Dr. Edy, Tri Sulistyo, M.Pd, Dra. Desak Nyoman, Alit Sudiarthi, M.pd
Format: Book PeerReviewed Image
Terbitan: ISI Denpasar , 2013
Subjects:
Online Access: http://repo.isi-dps.ac.id/2044/1/Cover.png
http://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/10-semua-dokumen?download=1700:lokalitas-dalam-seni-glabal&start=100
http://repo.isi-dps.ac.id/2044/
Daftar Isi:
  • Globalisasi yang sedang diwacanakan ternyata melampaui batas-batas kata world. Globalisasi mengisyaratkan mengenai poin-poin lokal seni budaya yang tersebar dimanapun dapat disebut aktivitas global. Jim Supangkat memberikan pandangannya mengenai global art bahwa upaya mengidentifikasi global cobtemporary art yang justru mempertanyakan tanda-tanda keseragaman. Sejarawan terkemuka Hans Belting memulainya dengan melihat global contemporary art sebagai "global art" yang harus dibedakan dari word art. Di Dalam ranah seni pertunjukan, Etnomusikologi itu sebuah eklitisme, tidak sekedar ilmu mencari musik disana sini, menyelidiki, mengkaji, bermain musik, namun Etnomusikologi itu lahir dari perlawanan para lokalitas pencinta musik - musik tradisional terhadap superior komunitas musik barat yang selalu menganggap diri paling hebat dan paling bermutu. Di sini para Etnomusikologi berjuang mengangkat citra lokal. Dari ranah visual art atau seni rupa dan desain dewasa ini terhembus wacana seni rupa mengenai Global Art yang kembali melirik dan menghadirkan ikon atau unsur lokal kemudian divisualkan secara kreatif dengan ide-ide "gila", sehingga disetiap karya-karya akan hadir atmosfer lokal bernuansa baru yang mampu eksis di dalam ranah medan sosial seni rupa dunia.