Geliat Lingga Dalam Ruang dan Waktu
Main Author: | I Wayan, Setem, S.Sn., M.Sn |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Terbitan: |
ISI Denpasar
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://download.isi-dps.ac.id/download/category/14-artikel-2?download=1139%3Ageliat-lingga-dalam-ruang-dan-waktu&start=140 http://repo.isi-dps.ac.id/1374/ |
Daftar Isi:
- Lingga secara langsung, tentu saja kata itu menunjuk kepada penisnya Siwa —yang ”agung dan tanpa akhir” (Greertz, 2000: 200). Kata itu juga menunjuk kepada pewujudan penis yang dibuat dalam bentuk kasarnya– batu-batu berbentuk persegi panjang dan dibulatkan di sebelah atas. Selain itu masih banyak lagi yang dimaknai sebagai lingga seperti, jalinan daun untuk me-mercikkan tirta (air suci), meru, bade (menara kremasi), keris, renungan-renungan api, permata yang terdapat di kening pendeta dan gunung-gunung berapi. Ruang yang dimaksud dari penciptaan ini, adalah upaya untuk membentuk gambaran atau konsep-konsep virtual yang secara tidak langsung didapat dari sensasi-sensasi penginderaan atau fenomena. Sedangkan ruang dalam imaji rupa bukan sekedar latar, lokasi ataupun tempat dan waktu terjadinya peristiwa penginderaan. Ruang disini merupakan konsep virtual yang tidak terjelaskan dan tidak terpahami secara nyata, sebagai upaya imajinasi imajiner dari permainan ilusi. Jika bidang gambar (kanvas) adalah ruang, maka di tempat itulah sesungguh-nya terbuka kesempatan untuk memainkan gagasan, imajinasi, termasuk dalam mengelola setiap unsur atau elemen untuk mendapatkan berbagai kemungkinan bahasa visual.