Bau-Bauan Dan Konstruksi Moral Diri
Main Author: | Ida Bagus , Surya Peradantha |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
ISI Denpasar
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.isi-dps.ac.id/1240/1/Bau%2DBauan_Dan_Konstruksi_Moral_Diri.pdf http://repo.isi-dps.ac.id/1240/ |
Daftar Isi:
- Bau-bauan bukan hanya fenomena fisiologis, ia juga fenomena moral, karena bau-bauan dinilai sebagai positif atau negatif, baik atau buruk. Dimensi moral penciuman inilah yang membuat penciuman memiliki makna sosiologis dan ekonomis. Sebuah hipotesis sederhana yang bersifat fundamental pun muncul ; apa yang berbau harum berarti baik, sebaliknya yang berbau tidak enak berarti jahat. Hipotesis ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan manusia, seperti pada makanan, lingkungan dan orang-orang. Bau-bauan dalam makanan merupakan hal penting dan sangat berpengaruh kepada nafsu makan seseorang. Kita selalu berusaha untuk mengeleiminasi bau-bauan yang tidak sedap dalam makanan seperti bau anyir, busuk, masam dan gosong. Bau-bauan seperti itu tentu oleh pikiran kita secara tidak disadari telah memberikan kesan negatif dan sudah tidak layak dimakan.