Analisis Perbandingan Ajaran Yoga Oleh Maharsi Patanjali dan Ajaran Yoga Oleh Vrhasapati Tattwa
Main Author: | Tristaningrat, Made Adi Nugraha |
---|---|
Format: | Article info Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja
, 2020
|
Online Access: |
http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita/article/view/358 http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita/article/view/358/314 |
Daftar Isi:
- Yoga merupakan salah satu cara untuk mencapai kebahagian lepas dari segala penderitaan. Yoga merupakan penghubungan atau pengaitan dengan Tuhan yang Maha Tunggal. Gagasan tentang yoga bertolak dari adanya satuan – satuan individu yang sadar dan biasanya terkenal sebagai “diri rendah”, “diri sejati”, dan “jiwa” yang umumnya berhasrat untuk dihubungkan dengan Tuhan yang Maha Esa dan tak terhingga. Perpisahan diri sejati bersifat sementara dan disebabkan oleh ketidaktahuan atau Avidya. Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik. Dalam melaksanakan yoga dibutuhkan suatu disiplin yang tinggi mengabaikan salah satu tingkatan berarti sama dengan merusak tingkatan selanjutnya. Yoga bukan hanya berarti hanya duduk diam dan memejamkan mata. Tetapi yoga dapat terealisasi dari kehidupan sehari-hari, hal ini terdapat dalam ajaran Vrhaspati tatwa dan juga Yoga Sutra Rsi patanjali. Melaksanakan yoga hendaknya selain memahami dan mengetahui ajaran yoga seseorang harus menyesuaikan dengan kemampuan spiritual yang dimilikinya, hal ini karena tingkat spiritual yang dimiliki manusia itu berbeda-beda