Matinya kepercayaan agama
Main Author: | Wahid, Abdul |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinmataram.ac.id/931/1/931.pdf http://repository.uinmataram.ac.id/931/ https://ulumuna.or.id/index.php/ujis/article/view/122/110 https://doi.org/10.20414/ujis.v10i1.437 |
Daftar Isi:
- INDONESIA Menafikan aspek sosial, politik dan ekonomi dalam melihat fenomena kekerasan dalam komunitas agama sangat tidak memadai. Kalau kepercayaan sebagai satu-satunya faktor kekerasan dalam Islam, tentu semua orang Islam akan berideologi dan melakukan praktik yang sama. Kenyataannya tindakan-tindakan kekerasan selalu bersifat parsial, kasuistik, dan tidak melibatkan mayoritas Islam. Selain itu, kepercayaan juga selalu berinteraksi dengan faktor-faktor profan lainnya yang tentu saja tidak bisa secara sederhana dikesampingkan. Banyak kekerasan yang terjadi dalam sejarah justru dilakukan oleh orang-orang atheis. Harris berargumen bahwa orang-orang tersebut bukanlah atheis yang rasional. ―I know of no society in human history that ever suffered because its people became too reasonable”. Di titik ini, sebenarnya ia mementahkan sendiri argemennya yang menuduh keyakinan atau kepercayaan sebagai satu-satunya faktor karena sebenarnya ia menempatkan rasionalitas sebagai faktor penentu utama. Agama jika dijalankan dengan sikap yang rasional tentu akan menjadi lain. Buku ini secara keseluruhan merupakan salah satu cermin cara pandang Barat yang cenderung bias terutama terhadap Islam. Meskipun dikemas dalam kajian dengan pendekatansaintik-akademik, tetap saja tidak bisa disembunyikan niat para penulis Barat untuk mendiskreditkan Islam melalui efektivitas media massa. Namun demikian, buku ini tetap penting paling tidak sebagai bahan mengaca diri dan renungan atas peristiwaperistiwa kekerasan yang terjadi atas nama agama, terutama dalam Islam.