Kualitas kepemimpinan kepala madrasah perempuan Di Pondok Pesantren Di Kabupaten Lombok Barat
Main Author: | Nurhilaliati, Nurhilaliati |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian Dan Publikasi Ilmiah Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinmataram.ac.id/916/1/Kepemimpinan%20Perempuan.pdf http://repository.uinmataram.ac.id/916/ |
Daftar Isi:
- INDONESIA Kepemimpinan perempuan dalam lingkungan pondok pesantren menjadi sebuah fenomena yang menarik, karena dalam sepanjang sejarahnya sangat jarang perempuan berada di jajaran kepemimpinan pondok. Pondok pesantren merupakan representasi laki-laki. Untuk mensejajarkan diri dengan laki-laki sebagai pemimpin pendidikan di pondok pesantren, tentu perempuanharus menunjukkan kualitas yang lebih baik dari laki-laki. Kajian ini difokuskan pada upaya menilai kualitas dan memprediksi prospek kepemimpinan kepala madrasah perempuan di pondok pesantren di Kabupaten Lombok Barat. Menggunakan paradigma kualitatif-deskriptif, penulis berupaya mengungkapkan kualitas kepemimpinan perempuan berdasarkan persepsi, sikap, dan perilaku dari beberapa perempuan pada posisi jabatan kepala madrasah yang berada di lingkungan pondok pesantren, melalui wawancara dan observasi. Kajian ini menemukan bahwa Kepemimpinan kepala madrasah perempuan di pondok pesantren dapat dikategorikan memiliki kualitas yang cukup baik.Berdasarkan sembilan indikator yang digunakan, diketahui bahwa terdapat tujuh indikator yang muncul pada semua subjek penelitian yaitu kedewasaan emosional, objektif, perseptif, adaptasi, inisiatif, kreativitas, dan skill berkomunikasi.Indikator tanggung jawab tidak muncul secara maksimal pada satu subjek penelitian.Demikian juga indikator percaya diri.Kualitas ini dapat juga diukur dari capaian kepala madrasah yang meskipun tidak sebesar di pondok pesantren besar dan maju, namun telah membawa perubahan bagi kalangan internal maupun eksternal sekitar pondok. Perempuan memiliki prospek yang baik untuk berada di posisi pimpinan karena adanya kualitas.Namun prospek ini perlu didialogkan dengan konstruksi sosial yang beranggapan bahwa perempuan tidak terlalu mampu menjadi pemimpin.prospek ini dapat juga dilihat dari keberterimaan kepala madrasah perempuan yang cukup baik. Tidak ada penolakan terhadap pemimpin perempuan, dan tidak ada pembedaan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk menjadi pemimpin, selama memiliki kemampuan. Meskipun demikian, prioritas utama tetaplah milik anak keturunan dan keluarga langsung pendiri dan pemilik pondok pesantren.