Pengembangan paket pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis drill and practice melalui model Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) untuk meningkatkan keterampilan Kebahasaan siswa Kelas X MAN 2 Praya
Other Authors: | Jumarim, Jumarim, Faizah, Faizah, Aziz, Ahmad Amir, Saparudin, Saparudin |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Mataram
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinmataram.ac.id/910/1/910.pdf http://repository.uinmataram.ac.id/910/ |
Daftar Isi:
- Kemahiran berbahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari empat keterampilan kebahasaan itu sendiri, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan kebahasaan ini menjadi tolok ukur yang paling utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di setiap jenjang dan satuan pendidikan. Namun demikian, ketika disinyalir ada permasalahan dalam pengajaran Bahasa Indonesia, di mana sebagian besar guru Bahasa Indonesia mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode-metode yang kurang efektif seperti ceramah dan tanya jawab sehingga berakibat pada prestasi belajar siswa itu sendiri, maka mata pelajaran Bahasa Indonesia ini menjadi perhatian yang sangat serius dari berbagai pihak. Tidak sedikit, siswa kita yang tidak lulus saat Ujian Nasional karena nilai yang diperoleh tidak mencapai standar yang telah ditentukan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ironisnya, justru mata pelajaran seperti Bahasa Inggris dan IPA/Sains menjadi mata pelajaran yang menurut siswa tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Di samping itu, masih ada guru Bahasa Indonesia siswa kelas X MAN 2 Praya Kabupaten Lombok Tengah yang mengajarkan Bahasa Indonesia hanya terbatas pada materi essensial yang tidak ada kaitannya dengan kemahiran berbahasa Indonesia. Misalnya, hanya menyampaikan materi tentang definisi paragraf, kalimat, wacana, dan sebagainya tanpa melibatkan siswa dalam latihan menulis paragraf, kalimat, wacana, dan lain-lain. Di sisi yang lain, mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah selalu dipandang oleh sebagian besar siswa sebagai mata pelajaran yang paling mudah. Pandangan ini didasarkan pada pikiran siswa yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia hanya dijadikan sebagai alat dalam menyampaikan pikiran, pendapat, dan kehendaknya, dimana hal ini menurut mereka sudah dimiliki sejak lahir dan bisa berbicara. Mereka menganggap bahwa kemampuan berbahasa Indonesia dapat dimiliki dari mendengar dan meniru orang lain. Pandangan ini memang dapat dibenarkan namun lebih dari itu bahwa pengajaran Bahasa Indonesia secara baik dan benar dapat membantu siswa dalam memahami alam semesta dan membentuk perilaku siswa itu sendiri. Wahab menyebutkan bahwa terdapat pengaruh timbal balik antara bahasa dan perilaku, antara bahasa dan budaya manusia. Kondisi empiris di atas bertolak belakang dengan tujuan yang sebenarnya dimana guru seharusnya memiliki kemampuan dalam menyiapkan kondisi belajar yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia baik pada saat ujian sekolah maupun Ujian Nasional. Lebih dari itu, diharapkan juga guru dan siswa dapat melalukan proses pembelajaran yang lebih bermakna melalui latihan dan praktik serta berorientasi pada kebutuhan siswa dan berkembangan teknologi saat ini. Berdasarkan hal ini, peneliti merasa perlu mengembangkan sebuah paket pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis drill and practicemodel PBK yang mencakup: silabus, skenario pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, instrumen penilaian, dan bahan ajar. Pengembangan paket pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan kebahasaan yang mencakup kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.