Sosiologi pesantren: dialektika tradisi keilmuan pesantren dalam merespon dinamika masyarakat (potret pesantren di lombok Nusa Tenggara Barat)

Main Author: Fahrurrozi, Fahrurrozi
Other Authors: Suprapto, Suprapto
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uinmataram.ac.id/43/1/Isi.pdf
http://repository.uinmataram.ac.id/43/
Daftar Isi:
  • INDONESIA Buku yang di hadapan pembaca ini adalah refleksi pengalaman empiris penulis sebagai alumni pesantren puluhan tahun yang silam. Pandangan dan paparan penulis terhadap dinamika dan respon pesantren Lombok terhadap berbagai realitas masyarakat mungkin masih belum sempurna namun penulis berusaha mengedepankan objektivitas dalam memberikan sajian kajian dalam buku sederhana ini. Buku sosiologi pesantren ini dirancang dalam tujuh bab penting, bab pertama mencoba mengkonstruksi sosiologi pesantren dari aspek paradigama dan konsep keilmuan, kemudian dilanjutkan analisisnya tentang pengertian sosiologi pesantren d an diakhiri dengan materi penegasan konsep sosiologi pesantren. Sedangkan bab dua inti kajiannya terfokus pada bagaimana dinamika pesantren yang berkembang di Pulau Lombok ini. Bab ketiga dibahas secara khas tentang institusi pendidikan pesantren di Pul au Lombok yang mencakup pembahasan banyak hal terkait kelebihan dan kekurangan pondok pesantren di Lombok. Bab keempat dibahas seputar Peranan Pondok Pesantren dalam segala bidang yang digelutinya. Bab kelima dari isi buku ini dibahas tentang tradisi - tradisi keislaman masyarakat pesantren yang terfokus pembahasannya pada Turast Islam atauTradisi Islam dalam perbincangan, Tradisi Kepesantrenan di Pulau Lombok, Pesantren Nahdlatul Ulama: Refresentasi Tradisi terhadap Tradisi Pesantren Jawa dan Lombok. Bab k eenam dibahas tentang Pesantren di Pulau Lombok dan Identitasnya di Masa Mendatang, dengan pembahasan seputar Pergeseran Tugas dan Fungsi Tuan Guru sebagai Pendidik di Pesantren, Citra Pesantren sebagai Pranata Kependidikan Masa Mendatang, Menata Ulang Me nejemen Pesantren dengan Berbasis “The Eight Habit” Sebuah Tawaran Al-ternatif. Pembahasan selanjutnya pada bab ketujuh dipetakan seputar respon pesantren terhadap dinamika masyarakat dengan analisa sosiologi pesantren; Respon Pesantren terhadap Pluralism e, Respon Pesantren terhadap multikulturalisme, Respon Pesantren terhadap Islam Nusantara, Respon Pesantren terhadap Radikalisme. Pada bab kedelapan dikaji seputar Top Ten Pesantren di Lombok: Pencermatan Distingsi dan Keunggulan. Pemilihan sepuluh pesantr en yang ada di Lombok dilihat dari segi popularitas dan keunggulannya di masyarakat, juga dilihat dari sejarah pendirian dan kiprahnya bahkan secara subjektif penulis memilih berdasarkan zona keterwakilan di wilayah pulau Lombok. Bab terakhir sebagai bab penutup yang membahas tentang intisari dan statemen penting terkait tema besar dari sosiologi pesantren yang memang masih dianggap suatu yang baru dalam paradigma keilmuan sosiologi. Dengan demikian, ke depan sosiologi pesantren dapat menemukan momentumnya sebagai kajian strategis dalam kancah perdebatan akademik maupun perdebatan sosial kemasyarakatan. Buku ini tidak akan bisa dipublikasikan dengan baik jika tidak ada campur tangan kebijakan akademik dari pimpinan IAIN Mataram, maka selayaknya penulis persembahkan ucapan syukron jazilan ̧ ucapan terima kasih dan penghargaan yang mul ia kepada, Rektor IAIN Mataram, (Dr.H.Mutawalli, MA) beserta jajaran atas kebijakan akademiknya untuk dipublikasikan semua karya ilmiah para dosen di lingkungan IAIN Mataram guna meningkatkan mutu akademik sekaligus meningkatkan gread IAIN Mataram di Level perguruan tinggi. Begitu juga ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada ketua PIU IsDB IAIN Mataram sebagai pemegang kendali terhadap program IsDB yang memprogramkan publikas i karya ilmiah dosen, sehingga dengan program tersebut buku sederhana ini hadir di ruang baca para pembaca. Begitu juga terima kasih kepada kang Dr.Suprapto selaku editor buku ini, atas kritikan dan saran yang berharga. Terakhir tapi tidak mengurangi rasa hormat penulis, buku ini tidak akan bisa mengalir dari ide dan gagasan penulis, jika tidak ada sentuhan spritual dari kedua orang tua penuli, kedua mertua penulis, bapak ibu guru penulis serta semua keluarga yang telah mensupport lahirnya ide sederhana i ni, wa bil khusus Zaujaty (istriku- Halimi Hastuti,M.Pd.I berserta tiga belahan jiwa penulis, Ahmadu Robbi Roziqi (Diqi), Alfaina Aisyan Sakiena (QINA) dan Elzamna Hilmarroziqi (Elzam), mereka inspirator dan motivator dalam dialektika akademik penulis. Dengan buku ini, penulis berharap menjadi sumbangan pemikiran yang mungkin masih sangat sederhana, tapi minimal menjadi bacaan awal bagi peneliti pesantren di Lombok untuk melihat dialektika dan dinamika masyarakat pesantren di pulau Seribu Masjid dan Serib u Pesantren lebih lanjut. dan Hanya kepada Allah mengharap segala-galanya. Amin