Mengelola pondok pesantren dengan visi entrepreneurship (studi di pondok pesantren Nurul Haramain)
Main Author: | Nurhilaliati, Nurhilaliati |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
LP2M
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinmataram.ac.id/345/1/345.pdf http://repository.uinmataram.ac.id/345/ |
Daftar Isi:
- INDONESIA: Masyarakat NTB dapat dikatakan memiliki animo dan apresiasi yang cukup tinggi terhadap pendidikan (terutama pendidikan “agama”). Anggapan ini dapat dibuktikan antara lain dengan jumlah pondok pesantren yang terbilang cukup banyak, yaitu sekitar 341 buah pondok, yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Jika dipilah lagi berdasarkan penyebarannya pada kedua pulau, maka jumlah pondok pesantren di pulau Sumbawa sekitar 72 buah dan jumlah pondok pesantren di pulau Lombok adalah 271 buah. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan bentuk dan corak pondok pesantren yang ada di pulau Lombok, sangat dipengaruhi oleh organisasi social keagamaan yang menjadi basis pergerakan social-budaya masyarakat. Di daerah ini, organisasi social keagamaan memiliki peran yang cukup signifikan dalam mengembangkan berbagai jenis dan jenjang lembaga pendidikan. Organisasi social keagamamaan yang banyak diminati di sini adalah Nahdatul Wathan (NW), Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan masih ada lagi yang lainnya. Masing-masing organisasi ini menjadi icon bagi lembaga pendidikan yang dibangun dan dikembangkannya.