Akulturasi budaya dalam upacara kematian masyarakat Kota Santri Kediri Lombok Barat
Main Author: | Busyairy, Lalu Ahmad |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinmataram.ac.id/114/1/114%20Artikel%20Penelitian.pdf http://repository.uinmataram.ac.id/114/2/114%20laporan%20Penelitian.pdf http://repository.uinmataram.ac.id/114/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif yang dilaksanakan di kota santri Kediri Lombok Barat, sedangkan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertitik tolak dari anggapan bahwa tidak semua yang Nampak menujukkan bahwa itu adalah yang nyata. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk upacara kematian dan bentuk akulturasi budaya pada prosesi upacara kematian di masyarakat kota santri Kediri Lombok Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, upacara adat kematian merupakan upacara adat yang keberadaannya sudah ada sebelum Islam datang yang masih tetap dilaksanakan masyarakat kota santri Kediri Lombok Barat hingga sekarang. Kedua, dalam proses upacara adat kematian terdapat beberapa rangkaian upacara yang harus dilakukan karena saling terkait satu sama lain. Proses tersebut dimulai dari penyelenggaraan pendahuluan, memandikan, mengafani, menguburkan, dan memperingati hari kematian. Ketiga, dalam upacara kematian yang dilakukan masyarakat kota santri Kediri, pengaruh adat memiliki peran/terdapat akulturasi budaya didalam pelaksanaannya. Mulai dari proses pengalia kubur sampai dzikir tiga hari sampai 9 hari bahkan seratsu hari dan seribu hari (nyeribu). INGGRIS: This research is qualitative field research conducted in the city santri Kediri Lombok Barat, while the research is descriptive. This study adopted qualitative approaches, who dotted good from thinking about that not all open showed that it was clear. Data collection method done with the observation, interview, and documentation. This report aims to understand bentuk-bentuk ceremony death and shape acculturation culture in a ceremonial procession deaths in city people santri Kediri Lombok Barat. This research result indicates: first, traditional ceremonies death traditional ceremonies and said you are a existing before do not follow that are still continued to be conducted the community members of kota of santri also attends Kediri Lombok Barat until now such links. Second, in the process of traditional ceremonies the death of the index points to some procedure in order to obtain a ceremony that must be done because interconnected in their actions each other.The process of was found on of bylaw implementation is introduction, as breastfeeding bathing, mengafani, to carry out and bury, and commemorating the day of death. Third, in an intimate service ahead the death of that have been undertaken by the community members of kota of santri also attends Kediri, the influence of adat has more the role of / there have been instances of acculturation stood up in the paper cultures are borrowing trademarks of the implementation of these programs .Starting from the data pengalia the graves until the event three days until 9 the day even seratsu days and a thousand years (nyeribu).