STUDI ALTERASI DAN MINERALISASI DISEKITAR GUNUNG AGUNG, KABUPATEN KULONPROGO – PURWOREJO
Main Authors: | Ansori, Chusni, Hastria, Defry |
---|---|
Format: | Article info Petrografi, X-RD, Kimia Mineral, Inklusi fluida application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/BSDG_VOL_8_NO_2_2013_4 http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/BSDG_VOL_8_NO_2_2013_4/53 |
Daftar Isi:
- Daerah Gunung Agung secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kecamatan Bagelen,Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara regional termasuk dalam Pegunungan Kulonprogo yang di daerah ini dijumpai indikasi alterasi dan mineralisasi logam. Pengamatan lapangan dan pemercontohan diikuti dengan analisis petrografi, X-RD, kimia mineral dan inklusi fluida. Studi dilakukan untuk mengetahui proses dan posisi mineralisasi.Mineralisasi yang berkembang umumnya berupa urat dan stock work silika-kuarsa yang diikuti pembentukan mineral ubahan lempung argilik disekitarnya, dengan intensitas lemah-sedang. Urat silika-kuarsa mempunyai ketebalan 10-30 cm, dengan kadar Au berkisar 50-2.608 ppb. Hasil analisis XRD dan petrografi dijumpai adanya asosiasi mineral kuarsa, pirit, barit, muskovit dan serisit. Hasil pengamatan dengan metoda inklusi fluida pada urat kuarsa menunjukan fasa tunggal dan ganda, umumnya mengalami necking dengan kandungan NaCl: 2,5 - 3,9 % berat, suhu homogenisasi antara 157 C hingga 225 C.Proses alterasi terjadi dalam dua tahap, tahap pertama terjadi alterasi mesotermal pada suhu antara 280-340 C, sehingga mengubah mineral feldspar menjadi serisit dan asosiasi mineral sulfida. Tahap kedua, terjadi proses alterasi epitermal pada crustiform-colloform hingga kalsedonik superzone, suhu 175-230 C, yang menghasilkan asosiasi mineral barit, sulfida dan logam mulia.