KARAKTERISTIK MINERAL LEMPUNG HASIL UBAHAN PADA SUMUR LW-1 DAN LW-2 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIFRAKSI SINAR-X PADA SISTEM PANAS BUMI GUNUNG LAWU: THE CHARACTERISTICS OF CLAY MINERAL ALTERATION FROM WELLS LW-1 AND LW-2 USING X-RAY DIFFRACTION METHOD IN THE MOUNT LAWU GEOTHERMAL SYSTEM
Main Authors: | Permana, S.T., M.T, Lano Adhitya, Sastrawijaya, Candra Widya, Hermawan, Dudi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/BSDG_Vol_15_No_1_Tahun_2020_1 http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/BSDG_Vol_15_No_1_Tahun_2020_1/BSDG_VOL_15_NO_1_2020_1 |
Daftar Isi:
- The LW-1 and LW-2 geothermal wells are located in the depression zone between Mount Lawu and Mount Jabolorangan contain rocks that are hydrothermally alterated as indicated by the presence of alteration minerals that are classified as argillic to advanced argillic alteration. To determine the character of the altered minerals that were formed, especially the presence of clay minerals in LW-1 and LW-2 wells, a study of clay minerals is required using the X-Ray Diffraction approach. This study aims to determine the presence and characteristics of clay minerals in LW-1 and LW-2 also their correlation to the formation of a geothermal system in the Gunung Lawu area. The analysis and interpretation using XRD method in LW-1 and LW-2 wells shows that within the temperature increases the crystal shape of the clay minerals becomes more perfect which is represented by a smaller degree of crystallinity. Whereas the effect of grain size on the XRD pattern shows that the crystallinity of the clay minerals tend to decrease with increasing grain size. The altered clay minerals in LW-1 and LW-2 wells consist of smectite, illite, kaolinite and halloysite which can be acted as caprock in the Mount Lawu geothermal system.
- Sumur panas bumi LW-1 dan LW-2 yang terletak pada zona depresi antara Gunung Lawu dan Gunung Jabolorangan memiliki batuan yang telah mengalami ubahan hidrotermal, dicirikan dengan mineral-mineral ubahan yang tergolong ke dalam tipe ubahan argilik-argilik lanjut. Untuk mengetahui karakter mineral ubahan yang terbentuk, khususnya kehadiran mineral lempung pada sumur LW-1 dan LW-2, maka diperlukan studi mengenai mineral lempung dengan menggunakan pendekatan metode difraksi sinar-X (X-Ray Diffraction/XRD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterdapatan dan karakteristik mineral lempung pada sumur LW-1 dan LW-2 serta hubungannya dengan pembentukan sistem panas bumi di daerah Gunung Lawu. Penggunaan metode XRD pada sumur LW-1 dan LW-2 menunjukkan bahwa pada saat temperatur mengalami peningkatan maka bentuk kristal dari mineral lempung semakin sempurna yang kemudian diikuti oleh semakin kecilnya nilai derajat kristalinitas, sedangkan pengaruh ukuran butir pada pola XRD memperlihatkan bahwa derajat kristalinitas mineral lempung cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya ukuran butir. Mineral lempung hasil ubahan pada sumur LW-1 dan LW-2 terdiri dari smektit, illit, kaolinit dan haloisit yang dapat berfungsi sebagai lapisan penudung dalam sistem panas bumi Gunung Lawu.