SUMUR INJEKSI MT- 6 DI LAPANGAN PANAS BUMI MATALOKO, KABUPATEN NGADA – NUSA TENGGARA TIMUR

Main Author: Suparman, Suparman
Other Authors: Pusat Sumber Daya Geologi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Buletin Sumber Daya Geologi , 2009
Subjects:
TLC
Online Access: http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/181
http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/181/151
http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/view/181/152
Daftar Isi:
  • Litologi sumur MT-6 disusun oleh Breksi Tufa Terubah dan Andesit Terubah. Mineral ubahan didominasi oleh oksida besi dan mineral lempung (kaolinit, smektit dan montmorilonit), dengan/tanpa, pirit, karbonat/kalsit, kuarsa sekunder, dan anhidrit dengan Intensitas ubahan bervariasi dari sedang sampai sangat kuat, termasuk dalam tipe ubahan argilik dikelompokkan menjadi lapisan over burden dan lapisan penudung. Mulai kedalaman 42.45 m terjadi hilang sirkulasi total (TLC), atasi TLC dengan berbagai macam material loss (LCM) dan beberapa kali semen sumbat, tidak berhasill. Operasi pemboran dilanjutkan dengan bor buta sampai kedalaman 123.76 m. Zona loss diperkirakan berupa rongga besar terutama pada interval kedalaman 43 s/d 48 m, ditunjukkan dengan terjadinya “drilling break”, rekahan diperkirakan menerus tidak teratursampai dasar, interpretasi ini diperkuat oleh terjadinya TLC walaupun telah dimasukan puluhan meter kubik LCM dan lebih dari 2000 M3 air serta lumpur.Temperatur sumur injeksi MT-6 di kedalaman 123 m terukur = 63.2 C, menunjukkan adanya gradien panas di kedalaman tersebut, tetapi tidak akan menimbulkan semburan karena masih jauh ke temperatur “boilling point”.Sumur MT-6 cocok digunakan sebagai sumur injeksi di lapangan panas bumi Mataloko, karena tidak berpengaruh terhadap sumur-sumur terdahulu (MT-2, MT-3, MT-4, dan MT-5), tidak ada aliran balik (TLC), serta tidak mengkontaminasi mata air di sekitar lokasi sampai jarak  4 km dengan beda ketinggian lebih dari 300 m.
  • Litologi sumur MT-6 disusun oleh Breksi Tufa Terubah dan Andesit Terubah. Mineral ubahan didominasi oleh oksida besi dan mineral lempung (kaolinit, smektit dan montmorilonit), dengan/tanpa, pirit, karbonat/kalsit, kuarsa sekunder, dan anhidrit dengan Intensitas ubahan bervariasi dari sedang sampai sangat kuat, termasuk dalam tipe ubahan argilik dikelompokkan menjadi lapisan over burden dan lapisan penudung. Mulai kedalaman 42.45 m terjadi hilang sirkulasi total (TLC), atasi TLC dengan berbagai macam material loss (LCM) dan beberapa kali semen sumbat, tidak berhasill. Operasi pemboran dilanjutkan dengan bor buta sampai kedalaman 123.76 m. Zona loss diperkirakan berupa rongga besar terutama pada interval kedalaman 43 s/d 48 m, ditunjukkan dengan terjadinya “drilling break”, rekahan diperkirakan menerus tidak teratursampai dasar, interpretasi ini diperkuat oleh terjadinya TLC walaupun telah dimasukan puluhan meter kubik LCM dan lebih dari 2000 M3 air serta lumpur.Temperatur sumur injeksi MT-6 di kedalaman 123 m terukur = 63.2 C, menunjukkan adanya gradien panas di kedalaman tersebut, tetapi tidak akan menimbulkan semburan karena masih jauh ke temperatur “boilling point”.Sumur MT-6 cocok digunakan sebagai sumur injeksi di lapangan panas bumi Mataloko, karena tidak berpengaruh terhadap sumur-sumur terdahulu (MT-2, MT-3, MT-4, dan MT-5), tidak ada aliran balik (TLC), serta tidak Tengkontaminasi mata air di sekitar lokasi sampai jarak  4 km dengan beda ketinggian lebih dari 300 m.