Model Kapasitas Petani Padi Sawah dalam Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Tangerang

Main Authors: Saleh, Khaerul, Suherman, Suherman
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia) , 2021
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/view/32887
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/view/32887/21295
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat Kapasitas Petani Padi Sawah di Kabupaten  Tangerang dan faktor-faktor penentu yang dapat mempengaruhi peningkatan kapasitas  Petani  padi sawah dalam mendukung ketahanan Pangan  Berkelanjutan  di  Kabupaten  Tangerang.  Populasi dalam penelitian ini adalah Petani padi sawah dan berada di lokasi penelitian.  Lokasi penelitian di tiga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)  yakni BPP  Kronjo, BPP  Tegalkunir dan  BPP  Sukatani.  Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan melibatkan 150 responden yang mewakili tiga BPP, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data skunder.  Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuseioner, wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi.  Data tersebut terdiri atas  karakteristik responden (ξ1); Inovasi teknologi (ξ2); Kegiatan Penyuluhan (ξ3); Dukungan Kelembagaan Lokal (ξ4);  Kapasitas  (η1); dan Keahana pangan Berkelanjutan (η2).  Pemilihan responden dilakukan secara proporsional random sampling (proportionally random sampling) berdasarkan kriteria penelitian.  Analsis data menggunakan statistik deskriptif,  one way ANOVA dan Struktural Equation Modeling (SEM).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas Petani Padi sawah berada pada kategori sedang. Unsur yang paling besar memepengaruhi tingkat kapasitas  adalah Dukungan  Kelembagaan Lokal sebesar 0,44 (65,25 persen)  Kegiatan Penyuluhan sebesar 0.24 (45,55 persen) dan  karakteristik responden  sebesar 0.18 (30.75 persen)  melalui lama pendidikan formal. Pendidikan non formal dan penguasaan lahan usahataninya. Sedangkan ketahanan pangan berkelanjutan depengaruhi oleh Inovasi Teknologi sebesar   0,29 (47,25 perses) serta tingkat Kapasitas petani sebesar 0.18 (30.75 persen).