ANTIBODI POLIKLONAL ANTI EKSKRETORI SEKRETORI (ES) Schistosoma japonicum PADA KAMBING (Capra aegagrus) BAHAN DETEKSI DINI PENDERITA SCHISTOSOMIASIS
Main Authors: | Samarang, Samarang, Tolistiawaty, Intan, Maksud, Malonda |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Waikabubak
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jpbb/article/view/8889 |
Daftar Isi:
- Di Indonesia Schistosomiasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi diatas 1%, dan untuk mendeteksi penderita menggunakan metode konvensional.Mendukung kegiatan deteksi penderita dilakukan penelitian produksi antibodi poliklonal anti ES S. japonicum pada kambing pada bulan Juni - Oktober 2012. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memproduksi antibodi poliklonal anti ES S. japonicum sebagai bahan dalam pendeteksian penderita schistosomiasis melalui uji ELISA.Metode yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi poliklonal anti ES S. japonicum pada kambing adalah menggunakan uji Agar Gel Precipitation Test (AGPT) dan untuk mengukur konsentrasi menggunakan uji Bradford. Hasil dari penelitian ini yaitu antibodi poliklonal anti ES S. japonicum terbentuk pada minggu ke 12 pasca injeksi, dengan konsentrasi 0.931 mg/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan antibodi untuk merespon antigen yang diinjeksi pada kambing yaitu selama 12 minggu. Konsentrasi antibodi poliklonal anti ES S. japonicum yang dihasilkan adalah cukup sebagai bahan dalam pengujian ELISA dan dapat mengenali antigen yang merangsang pembentukkan antibodi tersebut sehingga dapat digunakan dalam uji diagnostik kecacingan yang disebabkan oleh S. japonicum.