Ketersediaan Uranium Di Indonesia Untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Bakar PLTN

Main Authors: Bastori, Imam, Birmano, Moch. Djoko
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional , 2018
Online Access: http://jurnal.batan.go.id/index.php/jpen/article/view/3999
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jpen/article/view/3999/3733
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jpen/article/downloadSuppFile/3999/229
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jpen/article/downloadSuppFile/3999/230
Daftar Isi:
  • Bahan bakar nuklir merupakan komponen penting PLTN dalam menghasilkan panas. Besarnya kebutuhan bahan bakar nuklir akan mempengaruhi jumlah penyediaan bijih uranium. Demi menjaga keberlangsungan operasi PLTN, sangat penting untuk menjaga keseimbangan kebutuhan dan pasokan uranium. Oleh karena itu, sebelum PLTN dibangun di Indonesia perlu dilakukan analisis ketersediaan uranium, agar dapat dibuat strategi pasokan uranium yang baik. Metoda yang digunakan meliputi mengumpulkan data cadangan uranium di Indonesia, lalu menyusun spread sheet Nuclear Fuel Mass Balance (NFMB) Calculator untuk menghitung jumlah kebutuhan uranium pada setiap tahap siklus bahan bakar nuklir, selanjutnya membandingkan antara kebutuhan riil uranium PLTN dan cadangan uranium yang dimiliki oleh Indonesia. Hasil analisis ini memperlihatkan bahwa PLTN jenis PWR dengan kapasitas 1.000 MWe akan menghasilkan energi listrik sebesar 7.884 GWh dalam setahun. Dengan burn-up 43 GWd/tonU maka kebutuhan bahan bakar nuklir per tahun sekitar 28,93 ton yang didapatkan dari uranium alam U3O8 (yellow cake) sebanyak 244,68 ton atau setara dengan 108.362,2 ton bijih uranium. Dengan cadangan uranium Indonesia 70.000 ton dalam bentuk yellow cake, akan mampu memenuhi kebutuhan bagi 7 unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 1.000 MWe yang beroperasi untuk 40 tahun.