Daftar Isi:
  • Penggunaan bahan bakar fosil sebagai penghasil sumber energi secara berkepanjangan akan menimbulkan pencemaran udara yang dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya. Masalah ini apabila serius untuk diperhatikan, tentunya dapat diminimalisirkan secara bertahap. Yaitu dengan cara menggantikan ataupun mengurangi ketergantungan masyarakat luas terhadap energi listrik yang dihasilkan melalui proses pembakaran bahan bakar fosil yang bersumber dari PLN, dengan energi listrik yang dihasilkan secara mandiri oleh masyarakat, dari proses konversi sumber energi alternatif yang sumber energinya dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Salah satu upaya yang telah di tumbuh kembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi cahaya matahari sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik. Adapun sistem PLTS yang ditinjau dalam penelitian ini ada 2 jenis, yaitu sistem PLTS grid connected dengan baterai dan sistem PLTS grid connected tanpa baterai. Secara keseluruhan total kebutuhan pemakaian energi listrik di Perumahan Griya Bangka Pos adalah sebesar EL = 9,380 kWh/hari. Dengan isolasi cahaya harian matahari sebesar 3,99 kWh/hari/m2. Maka dibutuhkan kapasitas pembangkit photovoltaik sebesar Ed = 2873,251 watt peak ≈ (3000 waat peak). Sistem PLTS yang paling mendekati kelayakan adalah sistem PLTS grid connected yang tidak menggunakan baterai untuk kategori rumah batas daya 900 VA. Total arus kas bersih yang didapat selama umur nyala sistem PLTS (25 tahun) adalah sebesar Rp. 54.518.870,- dengan nilai NPV sebesar (Rp. -37.731.130,-).