Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengangkat tema tentang fenomena pernikahan yang terjadi pada remaja perempuan dan laki-laki yang masih dibawah umur. Salah satu daerah di Bangka Belitung yang ikut menyumbangkan angka pernikahan pada usia muda adalah di Lingkungan Nelayan II Sungailiat. Remaja laki-laki meneruskan profesi sebagai nelayan dan remaja perempuan melakukan perkawinan pada usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan pada usia muda di masyarakat Lingkungan Nelayan II Sungailiat. Teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian ini adalah teori pilihan rasional dari Coleman yaitu tindakan rasional dari individu atau aktor untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan tujuan tertentu dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan (prefensi). Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkat pilihan aktor. Kesimpulan dari penjelasan Coleman mengenai teori pilihan rasionalnya bahwa dalam suatu tindakan sosial terdiri dari dua unsur yaitu aktor dan sumber daya. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa tindakan menikah pada usia muda dilakukan oleh remaja perempuan dan laki-laki. Para remaja yang seharusnya menikmati masa remajanya dengan belajar dan bermain di hadapkan dengan pilihan menikah pada usia muda. Di usia yang masih remaja, mereka berani mengambil keputusan untuk menikah dan berumah tangga karena mereka di hadapkan oleh pilihan yang mengharuskan mereka untuk menikah pada usia muda. Hal tersebut pun didasari oleh keinginan untuk mengikuti jejak orang tua secara turun-temurun dan dianggap menjadi budaya atau ciri khas dari Suku Bugis. Hal tersebut ikut dikuatkan oleh para orang tua yang mendukung anak-anak mereka untuk melakukan aksi “nikah muda”.