Daftar Isi:
  • Masyarakat Minangkabau dikenal masyarakat luas sebagai suku yang memelihara tradisi merantau. Merantau sudah menjadi sebuah keharusan bagi sebagian masyarakat Minangkabau dan merupakan sebuah wujud aktualisasi budaya bagi masyarakatnya. Ketika merantau, masyarakat Minangkabau tentu membawa identitas budaya yang telah melekat dalam dirinya. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin melihat bagaimana bentuk-bentuk penguatan identitas kelompok masyarakat perantau Minangkabau di Kota Pangkalpinang. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pangkalpinang dengan metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan teknik snowball sampling untuk memperoleh data. Snowball sampling merupakan teknik memperoleh data dengan cara mencari informasi secara bergulir dari informan satu. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa masyarakat perantau Minangkabau di Kota Pangkalpinang menguatkan identitas kelompoknya dengan cara berbagai bentuk perkumpulan. Adapun bentuk perkumpulan tersebut seperti, pertemuan bulanan, tradisi berbuka puasa bersama halal bi halal, olahraga, pulang kampung bersama yang di koordinir oleh wadah IKMP. Adanya rumah gadang menjadi simbol penguatan identitas kelompok masyarakat perantau Minangkabau di Kota Pangkalpinang. Ketika mereka berkumpul antar sesama perantau Minangkabau, ketika itu pula kategorisasi diri terjadi. Sehingga dari proses kategorisasi diri tersebut maka penguatan identitas kelompokpun terbentuk. Perbandingan sosial merupakan perspektif bersifat etnosentris oleh ingroup masyarakat Minangkabau yang terlihat dari keaktifan mereka dalam berbagai kegiatan untuk menguatkan identitas kelompok beserta atribut yang dipakainya dan aktif dalam berkontribusi pada masyarakat umum dibandingkan kelompok outgroup masyarakat perantau Minangkabau. Dari perspektif itu mereka menganggap bahwa kelompok mereka lebih baik dibandingkan dengan kelompok lain sehingga dari persepektif ini membuat identitas kelompok mereka semakin menguat di Kota Pangkalpinang.