Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui interaksi sosial yang dilakukan oleh komunitas Vespa BRENGSEX Sungailiat. (2) Mengetahui tanggapan masyrakat Sungailiat terhadap komunitas Vespa ekstrim/gembel. (3) Mengetahui makna dari aktivitas yang dilakukan oleh komunitas Vespa BRENGSEX Sungailiat. Penelitian ini dilaksanakan di Sungailiat, Kabupaten Bangka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interaksionisme Simbolik milik George Herbert Mead, yang memusatkan perhatian pada pemahaman proses-proses interaksi sosial dan akibatnya bagi individu dan masyarakat. Inti teori ini dijelaskan melalui konsep Mind, Self, dan Society. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dengan jumlah informan 12 orang, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, aktivitas dan gaya hidup yang dijalani oleh anggota BRENGSEX mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat Kota Sungailiat. Masyarakat menganggap tindakan mereka tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Nilai-nilai masyarakat tersebut menjadi dasar bagi klub BRENGSEX untuk bertindak sebagai objek (me). Tindakan klub BRENGSEX sebagai me dilakukan melalui kegiatan yang bernilai positif seperti: gotong royong membersihkan pantai, menanam bibit pohon, menyantuni anak panti asuhan, membagikan takjil gratis, menolong pengendara lain saat mogok, membuka usah bengkel las, dan berusaha memperbaiki penampilan. Berbagai tindakan tersebut dilakukan oleh klub BRENGSEX untuk merubah penilaian buruk masyarakat Sungailiat kepada komunitas Vespa.