Hiperrealitas dalam transformasi eksistensi pusat kebugaran menurut Jean Baudrillad (studi pada Sanggar Senam Yuli dan Formula Fitness dan Aerobic di Pangkalpinang)
Main Author: | Eva Kurniasary, (NIM. 5011211017) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/711/1/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/2/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/4/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/8/Lampiran.pdf http://repository.ubb.ac.id/711/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pengunjung pusat kebugaran Sanggar Senam Yuli dan Formula Fitness dan Aerobic, menganalisis bentuk transformasi eksistensi pada pusat kebugaran Sanggar Senam Yuli dan Formula Fitness and Aerobic, menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya transformasi eksistensi pada Sanggar Senam Yuli dan Formulan Fitness dan Aerobic. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simulasi dan hiperrealitas dari Jean Baudrillad. Simulasi merupakan suatu proses dimana representasi atas suatu objekjustru menggantikan objek itu sendiri, dimana representasi itu menjadi hal yang lebih penting dibandingkan objek tersebut dan hiperrealitas merupakan ketidakmampuan kesadaran manusiamembedakan kenyataan dan fantasi. Jenis dan pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dekskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan 17 informan, observasi terlibat, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui terdapat tiga golongan pengunjung pada masing-masing pusat kebugaran yaitu: Real Shopper (Pembeli Sebenarnya), Socialize Shopper (Pembeli Bersosial), Beginner Shopper (Pembeli Pemula). Bentuk-bentuk transformasi yang terjadi pada kedua pusat kebugaran yang dimana masing-masing pusat kebugaran memiliki transformasi dari sisi perilaku pengunjung dan dari sisi pusat kebugaran dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi eksistensi, yaitu 1) Motivasi pengunjung 2) Pengaruh media massa 3) Pengaruh budaya populer 4) Pengaruh pergaulan 5) Pelayanan pusat kebugaran.