Pengaruh kedalaman sarang semi alami terhadap keberhasilan penetasan telur penyu sisik (eretmochelys imbricata) di Penangkaran Tukik Babel,Sungailiat
Main Author: | Ruspiansyah Maulana, (NIM. 2021211037) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/549/8/Hal%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/1/Bab-1.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/2/Bab-2.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/3/Bab-3.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/4/Bab-4.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/5/Bab-5.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/6/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/7/Lampiran.pdf http://repository.ubb.ac.id/549/ |
Daftar Isi:
- Salah satu kegiatan konservasi penyu sisik (Erethmochelis imbricata) adalah memindahkan telur dari sarang alami ke tempat penetasan semi alami. Penurunan jumlah penyu yang mendarat ke pantai untuk melakukan peneluran beberapa tahun terakhir ini sangat langka dan berpotensi mengalami kepunahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan kedalaman sarang semi alami terhadap presentase penetasan telur Penyu Sisik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan dengan kedalaman sarang P1 (15), P2 (20), dan P3 (25 cm). Telur yang digunakan sebanyak 450 butir telur dengan perlakuan 50 butir telur tiap sarang. Hasil Persentase keberhasilan penetasan berkisar antara 80-46% dengan rataan 64,67% pada kedalaman 15 cm, sarang dengan kedalaman 20 cm persentase keberhasilan penetasan berkisar antara 78-70% dengan rataan 70%. Sarang dengan kedalaman 25 cm tingkat keberhasilan penetasan berkisar antara 66-56% dengan rataan 64,67%. Hasil analisis data terlihat bahwa F hitung < F table (0,05) dapat disimpulakan bahwa pengaruh kedalaman yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan penetasan. Perlakuan terbaik diperoleh pada kedalaman 20 cm, yaitu ditandai dengan keberhasilan penetasan sebesar 70%.