Daftar Isi:
  • Gerakan sosial adalah sebuah tindakan berkelanjutan yang dilakukan secara bertahap, pertunjukan dan kampanye yang dilakukan orang biasa, mereka membuat tunutan secara kolektif terhadap orang lain. Gerakan sosial terjadi karena adanya suatu keputusan atau kebijakan yang di anggap tidak adil dan tidak selaras dengan apa yang diharapkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk gerakan penolakan dan faktor pendukung dan penghambat terhadap hadirnya suatu kebijakan yang di anggap tidak adil bagi masyarakat. Teori yang digunakan untuk menganalisis gerakan penolakan HTI di Kecamatan Simpang Teritip, yaitu teori gerakan sosial Charles Tilly mengenai mobilisasi sumber daya. Gerakan sosial merupakan suatu bentuk penolakan yang dilakukan karena adanya suatu kebijakan yang tidak diharapkan oleh masyarakat.Mobilisasi sumber daya merupakan salah satu aspek yang menjadikan gerakan sosial lebih terorganisir. Dengan kata lain gerakan sosial dapat terjadi dengan adanya mobilisasi sumber daya yang mampu mendukung dalam gerakan penolakan. adapun jenis dan pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan observasi Bedasarkan penelitian dilapangan menunjukan bahwa bentuk-bentuk gerakan yang dilakukan masyarakat untuk menolak HTI yaitu melakukan audiensi dengan Bupati dan DPRD, melakukan pemasangan spanduk penolakan disetiap desa di Kecamatan Simpang Teritip dan membuat proposal penolakan. Sedangkan, faktor pendukung dalam gerakan penolakan HTI yakni, terbentuknya organisasi sebagai fasilitator dan keikutsertaannya WALHI dalam gerakan penolakan. Faktor penghambat yang terjadi pada gerakan penolakan HTI yakni terjadinya pencopotan spanduk penolakan HTI dan terdapatnya beberapa masyarakat yang pro terhadap hadirnya HTI.