Analisis jatuh tegangan pada penyulang ceko (feeder 3) tegangan menengah 20 kv di Gardu Induk Pangkalpinang
Main Author: | Rikki Gunawan, (NIM. 1021211049) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubb.ac.id/412/2/Halaman%20Depan.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/1/BAB%20I.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/3/BAB%20II.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/4/BAB%20IV.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/5/BAB%20III.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/6/BAB%20V.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/8/Lampiran.pdf http://repository.ubb.ac.id/412/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya jatuh tegangan yang terjadi di sepanjang penyulang Ceko(feeder 3) Gardu Induk Pangkalpinang. Penyulang Ceko(feeder 3) yang merupakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang menyalurkan tegangan listrik dari Gardu Induk (GI) ke gardu-gardu distribusi dengan jumlah gardu distribusi sebanyak 115 unit yang melayani ke berbagai kabupaten hingga ke kabupaten payung Bangka Selatan dengan panjang saluran 187,525 km.Jatuh tegangan yang terjadi sepanjang penyulang Ceko(feeder 3) gardu distribusi 20 kV menggunakan software Electric Transient and Analysis Program 4.0.0 (ETAP) dengan metode newton- rapshon. Jatuh tegangan yang terjadi sepanjang penyulang Ceko (feeder 3) sebelum dilakukan penanggulangan adalah sebesar 2,612 kV atau sebesar 13,060%, setelah dilakukan penanggulangan dengan cara memperbesar luas penampang sebesar 180 mm2 jatuh tegangan terbesar menjadi 2,309 kV atau 11,545%, kemudian untuk luas penampang 240 mm2 jatuh tegangan terbesar menjadi 2,024 kV atau 10,120%. Setelah dilakukannya penanggulangn jatuh tegangan yang terjadi di sepanjang penyulang Ceko (feeder 3) sudah melebihi tegangan nominal yang ditetapkan oleh SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara) yaitu Maksimum +5 dan Minimum -10 %.